Makna Simbolik Tradisi Malamang Pada Acara Kematian Bagi Masyarakat Nagari Lareh Nan Panjang Sungai Sariak Kecamatan VII Koto Kabupaten Padang Pariaman
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilatarbelakangi dengan berbedanya tradisi malamang yang dilakukan oleh masyarakat Padang Pariaman dengan masyarakat lainnya di Sumatera Barat dengan melihat makna simbolik yang terdapat dalam tradisi malamang. Perumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana makna simbolik tradisi malamang pada acara kematian bagi masyarakat Nagari Lareh Nan Panjang Sungai Sariak Kecamatan VII Koto Kabupaten Padang Pariaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis makna simbolik tradisi malamang pada acara kematian bagi masyarakat Nagari Lareh Nan Panjang Sungai Sariak Kecamatan VII Koto Kabupaten Padang Pariaman. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori interpretatif simbolik yang dikembangkan oleh Clifford Geertz. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data skunder. Metode pengumpulan data yang digunakan dengan tiga cara yaitu observasi nonpartisipan, wawancara mendalam, dan studi dokumen. Untuk itu unit analisis data yang digunakan adalah individu dengan analisis data Milles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 makna dalam tradisi malamang diantaranya yaitu makna bagi individu dimana tradisi ini memiliki makna yang membuat seorang individu dapat bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya pada setiap proses dalam tradisi pembuatan lamang, makna bagi masyarakat (social) terlihat dalam persiapan pelaksanaan tradisi malamang sudah terlihat bentuk kerjasama masyarakat dan bisa meningkatkan solidaritas antar anggota masyarakat dan makna bagi keagamaan dimana tradisi malamang yang dilakukan oleh masyarakat Padang Pariaman saat adanya anggota keluarga yang meninggal juga menyimbolkan adanya penghormatan terhadap leluhur yang sudah lama meninggal. Kata Kunci: Kebudayaan, Makna Simbolik, Malamang.