Hambatan dalam Upaya Mengelola Sanitasi Lingkungan Permukiman Nelayan di Nagari Pulau Rajo Inderapura, Kecamatan Air Pura, Kabupaten Pesisir Selatan
| Main Author: | Putri, Permata Sari |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
| Bahasa: | ind |
| Terbitan: |
, 2018
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/830/1/Abstrak.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/830/2/Kesimpulan.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/830/3/Daftar%20Pustaka.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/830/4/13070167%20PUTRI%20PERMATA%20SARI%20ok%20Flip.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/830/ |
Daftar Isi:
- Keluarga nelayan mengelola sanitasi lingkungan kurang baik karena ditemukan gejala yaitu, masih ada nelayan yang tidak memiliki sumber air bersih di rumah, membuang sampah sembarangan karena tidak menyediakan tempat pembuangan sampah dan sanitasi lingkungan kurang baik serta melakukan kegiatan MCK di sembarang tempat, seperti langsung di bibir pantai.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hambatan dalam upaya mengelola sanitasi lingkungan permukiman nelayan di Nagari Pulau Rajo Inderapura, Kecamatan Air Pura, Kabupaten Pesisir Selatan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fungsionalisme struktural oleh Robert K Merton. Merton mengkritik tiga postulat dasar analisis struktural seperti yang dikembangkan oleh Antropolog seperti Malinowski dan Radcliffe Bron. Postulat pertama adalah tentang kesatuan fungsional masyarakat. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, studi dokumen. Teknik pemilihan informan adalah dengan teknik purposive sampling, dengan jumlah informan 12 orang. Unit analisis dalam penelitian ini adalah kelompok. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini model interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kondisi air bersih kurang baik dan jumlahnya kurang, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, seperti membeli air galon untuk minum dan menggunakan air yang berwarna untuk kebutuhan mandi dan kakus. Kondisi MCK cukup baik, karena masih difungsikan tetapi jumlahnya kurang. Tempat pembuangan sampah di permukiman nelayan jumlahnya kurang karena tidak sebanding dengan jumlah penduduk. Hambatan dalam penelitian ini masih kurangnya dana untuk mebangun sarana sanitasi lingkungan dan kurangnya kemampuan masyarakat untuk menyediakan sarana sanitasi di rumah masing-masing serta kurangnya perhatian pemerintah dalam penyediaan sanitasi. Upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengatasi hambatan dalam mengelola sarana sanitasi lingkungan di pemukiman nelayan Nagari Pulau Rajo Inderapura adalah melakukan gotong royong untuk membuat tempat pembuangan sampah dan memanfaatkan secara maksimal sarana yang tersedia dengan tujuan derajat kesehatan meningkat dan terhindar dari penyakit.