Pengaruh Motivasi, Efikasi Diri, Lingkungan Keluarga, Teman Sebaya dan Peluang Kerja Terhadap Minat Siswa SMKN 1 Lubuk Sikaping Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi

Main Author: Widya, Wati
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8235/3/WIDYA%20WATI%2015090145%28SKRIPSI%29.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8235/1/Abstrak.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8235/2/BAB%20V.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8235/4/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8235/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh: 1) motivasi belajar terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi, 2) efikasi diri terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi, 3) lingkungan keluarga terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi, 4) teman sebaya terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi 5) peluang kerja terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi dan 6) motivasi, efikasi diri, lingkungan keluarga, teman sebaya dan peluang kerja secara bersama- mempengaruhi minat siswa melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi . Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2019. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif asosiatif. Populasi penelitian ini adalah siswa SMKN 1 Lubuk Sikaping. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode Stratified Random Sampling atau sampel berstrata kelompok sampel pendapatan orang tua siswa tinggi dan rendah yang dijadikan sampel dalam penelitian sebanyak 126 pegawai. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dan analisis induktif, dengan bantuan program eviews 8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh : Pertama motivasi berpengaruh signifikan terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi. Pengaruh yang lebih besar terdapat kelompok sampel pendapatan rendah dibandingkan dengan pendapatan tinggi yang ditunjukkan oleh nilai koefisien masing-masing sebesar 0,197832 dan 0,306118. Artinya jika motivasi meningkat sebesar satu satuan minat siswa melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi juga akan meningkat sebesar 0,197832 dan 0,306118. Dengan nilai thitung masing-masing 2,422545 > t tabel 1,67412 dan 4,246115 > t tabel 1,67022 yang berarti Ha diterima dan H0 di tolak. Kedua efikasi diri berpengaruh signifikan terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi. Pengaruh yang lebih besar terdapat kelompok sampel pendapatan tinggi dibandingkan dengan pendapatan rendah yang ditunjukkan oleh nilai koefisien masing-masing sebesar 0,228678 dan 0,239301. Artinya jika efikasi diri meningkat sebesar satu satuan minat siswa melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi juga akan meningkat sebesar 0,228678 dan 0,239301. Dengan nilai thitung masing-masing 2,925400 > t tabel 1,67412 dan 2,398229 > ttabel 1,67022 yang berarti Ha diterima dan H0 di tolak. Ketiga lingkungan keluarga berpengaruh signifikan terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi. Pengaruh yang lebih besar terdapat kelompok sampel pendapatan rendah dibandingkan dengan pendapatan tinggi yang ditunjukkan oleh nilai koefisien masing-masing sebesar 0,190276 dan 0,175837. Artinya jika lingkungan keluarga meningkat sebesar satu satuan minat siswa melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi juga akan meningkat sebesar 0,190276 dan 0,175837. Dengan nilai t hitung masing-masing 2,318159 > t tabel 1,67412 dan 2,566361 > t tabel 1,67022 yang berarti Ha diterima dan H0 di tolak. Keempat teman sebaya berpengaruh signifikan terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi. Pengaruh yang lebih besar terdapat kelompok sampel pendapatan tinggi dibandingkan dengan pendapatan rendah yang ditunjukkan oleh nilai koefisien masing-masing sebesar 0,193915 dan 0,184625. Artinya jika teman sebaya meningkat sebesar satu satuan minat siswa melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi juga akan meningkat sebesar 0,193915 dan 0,184625. Dengan nilai thitung masing-masing 3,179071 > t tabel 1,67412 dan 2,379771 > t tabel 1,67022 yang berarti Ha diterima dan H0 di tolak. Kelima peluang kerja berpengaruh signifikan terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi. Pengaruh yang lebih besar terdapat kelompok sampel pendapatan rendah dibandingkan dengan pendapatan tinggi yang ditunjukkan oleh nilai koefisien masing-masing sebesar 0,232489 dan 0,302376. Artinya jika peluang kerja meningkat sebesar satu satuan minat siswa melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi juga akan meningkat sebesar 0,232489 dan 0,302376. Dengan nilai t hitung masing-masing 3,224521 > t tabel 1,67412 dan 3,426403 > t tabel 1,67022 yang berarti Ha diterima dan H0 di tolak. Keenam motivasi, efikasi diri, lingkungan keluarga, teman sebaya dan peluang kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat siswa SMKN 1 Lubuk Sikaping melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi. Hal ini dapat dilihat pada Tabel f yang menyatakan bahwa nilai F hitung 153,2005 > F tabel 2,29 dan nilai signifikan 0,000 < = 0,05. Hal ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak.