Daftar Isi:
  • Tradisi merupakan adat kebiasaan turun-temurun yang dilakukan masyarakat dan menjadi corak kebudayaan dalam masyarakat. Tradisi sangat penting bagi masyarakat karena dengan adanya tradisi akan terlihat perbedaan antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Begitu juga dengan tradisi badua tepat yang ada dalam masyarakat di Desa Lalang Luas. Yang masih berfungsi sampai sekarang sehingga yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah proses pelaksanaan badua tepat pada masyarakar Desa Lalang Luas. Tujuan dari penelitian ini adalah, mendeskripsikan fungsi tradisi badua tepat bagi masyarakat di Desa Lalang Luas. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Fungsional Struktural yang dikemukakan oleh Talcott Parsons. Bahasan Fungsionalisme Struktural Parsons tentang fungsi untuk semua sistem “tindakan” yang terkenal dengan skema AGIL. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi Non-Partisifatif, wawancara mendalam dan studi dokumen. Kemudian yang menjadi unit analisisnya adalah berupa kelompok. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tahapan dalam pelaksanaan tradisi badua tepat ada empat tahapan, 1). Musyawarah menentukan waktu pelaksanaan badua tepat , 2). Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam badua tepat, 3). Membersihkan lokasi badua tepat, 4). Pelaksanaan badua tepat. Fungsi dari tradisi ini bagi masyarakat adalah: 1). Sebagai ungkapan rasa syukur terhadap Allah SWT, 2). Sebagai ucapan terima kasih kepada nenek moyang atau raja terdahulu, 3). Untuk mempererat tali silahturahmi antara keluarga yang satu dengan keluarga yang lainnya.