Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatar belakangi tentang konflik pekerja pamutia brondol sawit dengan pemilik lahan perkebunan kelapa sawit di desa pondok lunang. Desa Pondok Lunang sebagian besar penduduknya bekerja disektor perkebunan dan pendapatan dari petani sawit dalam posisi yang tidak menentu karena pendapatan mereka harus ditentukan oleh kadaan harga pasar global. Harga buah kelapa sawit menyebabkan petani kelapa sawit di Desa Pondok Lunang berada dalam kondisi delematis untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Terkadang harga kelapa sawit mengalami kenaikan harga dan dalam saat tertentu mengalami penurunan yang menimbulkan dampak terhadap kehidupan sosial ekonomis para petani sawit khususnya di Desa Pondok Lunang Kecamatan Air Dikit Kabupaten Mukomuko. Konflik pekerja pamutia brondol sawit dengan pemilik lahan perkebunan kelapa sawit di Desa Pondok Lunang, pertingkaian yang terjadi antara pekerja pamutia brondol sawit dengan pemilik lahan perkebunan kelapa sawit dikarenakan pekerja pamutia tidak saja mengambil brondol sawit yang terjatuh tetapi juga mengambil buah kelapa sawit yang masih berada di atas pohon dan pemilik lahan tidak terima buah kelapa sawitnya diambil begitu saja maka terjadilah konflik antar pekerja pamutia brondol sawit dengan pemilik lahan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah konflik yang dikemukakan oleh Karl Marx,dalam teori ini Marx menjelaskan bahwa terjadinya pertentangan dua kelas yaitu kelas borjuis dan proletar melakukan pertentangan terhadap kaum borjuis ini bertujuan agar kaum proletar bisa disama ratakan dengan borjuis untuk mendapatkan keadilan. Pertentangan ini disebabkan oleh faktor material dan perekonomian.Jenis penelitian yang digunakan penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalak pekerja pamutia brondol, tokoh masyarakat, Kepala Desa dan pemilik lahan. Jenis data yang digunakan penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data adalah metode observasi, wawancara yaitu wawancara mendalam dan studi dokumen. Analisi data yang digunakan model interaktif dari Miles dan Huberman dalam Sugiyono 2011:388 yaitu: (1) reduksi data, (2) pengumpulan data (3) penyajian data (4) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dilapangan menunjukkan bahwa faktor penyebab konflik antara pekerja pamutia brondol sawit dengan pemilik lahan perkebunan kelapa sawit yaitu: (1) terjadinya pengambilan buah sawit di atas pohon (2) larangan pemungutan brondol sawit di lahan. Sedangkan bentuk konflik yang dilakukan oleh pekerja pamutia brondol sawit dengan pemilik lahan perkebunan kelapa sawit yaitu terjadi cecok antara kedua belah pihak. Hal ini dilakukan karena pemilik lahan tidak terima buah sawit miliknya diambil.