Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatar belakangi adanya pembangunan jalan yang berada di Desa Kotabaru Seberida, Kecamatan Keritang, Kabupaten Indragiri Hilir. Jalan ini sebelum diperbaiki sudah rusak, berlubang, jalan berlubang ditimbun batang kelapa. Setelah dibangun jalan sudah ditimbun pasir batu dan diaspal. Tetapi masyarakat merasa kecewa dengan pembangunan jalan ini belum juga selesai diaspal semua. Berbagai pendapat dari masyarakat setempat yang negatif dan positif mengenai jalan desanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Persepsi Masyarakat Terhadap Pembangunan Jalan Desa Kotabaru Seberida Kecamatan Keritang Kabupaten Indragiri Hilir Propinsi Riau. Teori yang digunakan adalah fenomenologi menurut Alfred Shcutz. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Informan penelitian ini adalah individu yaitu individu yang berada dikiri kanan jalan yang rusak di desa Kotabaru Seberida Kecamatan Keritang. Pemilihan informan pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah informan 18 orang. Jenis data yang digunakan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data adalah observasi (non-participant observation), wawancara mendalam dan penelusuran dokumentasi. Unit analisis adalah individu. Analisis data yaitu menggunakan kajian untuk mengenali struktur fenomena yang terjadi di desa Kotabaru Seberida. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh kesimpulan tentang pendapat dan alasan yang muncul dari masyarakat pro dan kontra terhadap pembangunan jalan. (1). Pendapat pro, masyarakat setuju jalan desa Kotabaru Seberida dibangun dan diaspal terutama jalan Ahmad Yani karena jalan tersebut pusat perekonomian. (2). Pendapat kontra, masyarakat tidak setuju jalan desa Kotabaru Seberida belum juga diaspal semua sedangkan jalannya sudah rusak lagi. Dari pendapat masyarakat tersebut timbul alasan pro dan kontra terhadap pembangunan jalan yaitu: (3). Alasan masyarakat yang pro seperti:a). Meningkatnya perekonomian masyarakat. b). Perubahan tempat atau lokasi berdagang. c). Berkembangnya bangunan baru. d). Melancarkan mobilitas masyarakat. e). Beragamnya jenis kendaraan yang masuk desa. (4). Alasan masyarakat yang kontra seperti: a). Sibuk mencari uang. b). Jalan sudah dibangun rusak lagi. c). Tergusurnya tanah dan lahan masyarakat. d). Tidak adanya ganti kerugian. Kata Kunci: Persepsi, Pembangunan