Pola Interaksi Antar Suku Bangsa Di Desa Sioban Kecamatan Sipora Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai
Main Author: | Try, Mayzon |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/7975/1/09070116%20TRY%20MAYZON.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/7975/2/Abstrak.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/7975/3/Kesimpulan.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/7975/4/Daftar%20Pustaka.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/7975/ |
Daftar Isi:
- Masyarakat Desa Sioban Kecamatan Sipora Selatan adalah masyarakat suku bangsa yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa, dimana setiap suku mempunyai nilai-nilai kebudayaan yang berbeda. Meskipun masyarakat Desa Sioban memiliki keragaman suku bangsa. Namun di Desa Sioban tidak perna terjadi konflik. Dalam penelitian ini ingin mengkaji mengenai bagaimana pola interaksi antar suku bangsa di Desa Sioban dalam membangun hubungan antar masyarakatnya. Teori yang digunakan adalah teori Interaksionisme Simbolik menurut Herbert Mead. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Alat pengumpulan data berupa observasi, wawancara, studi dokumen dengan unit analisisnya kelompok model analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah model analisis data Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga tahap, yaitu : reduksi data, display data, atau penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini dilakukan terhadap empat suku bangsa yang ada di Desa Sioban yaitu pada suku bangsa Mentawai, Minangkabau, Batak, Nias yang dijabarkan melalui petanyaan- pertanyaan. Dari hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa ada beberapa faktor pendorong masyarakat antar suku bangsa dalam membangun solidaritas, yaitu :1) faktor individu, 2) Faktor Lingkungan, 3). Faktor agama. Dari faktor tersebut ada suatu bentuk yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sioban dalam membentuk hubungan membangun solidaritas yaitu dengan cara melakukan suatu kegiatan bersama dan membentuk suatu lembaga atau organisasi-organisasi sebagai alat pemersatu antar suku bangsa. Hal ini dikarenakan masyarakatnya memiliki strategi dalam menghidari konflik.