Mekanisme Sipatalaga Dalam Penyelesaian Sengketa Adat, Di Desa Saibi Samukop, Kecamatan Siberut Tengah, Kabupaten Kepulauan Mentawai
Main Author: | Darmono, Jaslismansia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/7972/1/09070085%20DARMONO%20JASLISMANSIA.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/7972/2/Abstrak.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/7972/3/Kesimpulan.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/7972/4/Daftar%20Pustaka.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/7972/ |
Daftar Isi:
- Sikebbukat Uma adalah orang yang paling dituakan karena memiliki pengetahuan dan pemahaman yang sangat luas tentang aturan adat. Dalam hal ini, Sipatalaga yang dimaksud disini adalah penengah (orang) atau penyelesaian konflik yang terjadi di masyarakat Suku Mentawai. Sipatalaga berfungsi lebih kepada penyelesaian konflik atau sengketa adat. Namun, aturan adat tersebut masih kuat dan cara penyelesaiannya masih sistem adat Mentawai. Akan tetapi masyarakat Mentawai masih memakai aturan adat istiadat dalam penyelesaian sengketa. Karena adat merupakan tradisi yang telah diwariskan oleh leluhur bagi masyarakat Mentawai. Tujuan penelitian tersebut: 1. Mendeskripsikan bentuk-bentuk konflik yang diselesaikan Sipatalaga, 2. Mendeskripsikan mekanisme Sipatalagga dalam penyelesaian sengketa adat dan, 3. Mendeskripsikan masalah dan kendala yang muncul dalam pelaksanaan mekanisme Sipatalaga di Mentawai. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Mediasi Dalam Hukum Syariah, Hukum Adat, dan Hukum Nasional yang dipelopori oleh Syahrizal Abbas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif dan menganalisis fenomena, peristiwa, dan aktifitas sosial. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive sampling. Jenis data yang digunakan data primer dan data skunder. Metode penelitian pengumpulan data dalam penelitian ini yakni perticipant observation dan wawancara mendalam. Unit analisis yakni kelompok, sedangkan analisis data yang digunakan adalah model analisis data interaktif (Milles dan Huberman). Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa ada beberapa bentuk konflik yang diselesaikan melalui mekanisme sipatalaga yaitu; konflik pembunuhan, pencurian, pemerkosaan, membohongi/penipuan, mengejutkan orang, sengketa tanah, perselingkuhan, hamil diluar nikah, mengintip orang mandi. Sedangkan mekanisme penyelesaian konflik ini adalah sebagai berikut; Sipatalaga melakukan pencarian fakta, kemudian Sipatalaga turun dilapangan, selanjutnya Sipatalaga tidak bisa mempertemukan antara yang berkonflik, setelah itu Sipatalaga menyiapkan bukti-bukti konflik, kemudian Sipatalaga mengatur jadwal, Sipatalaga juga melakukan mediasi. Dengan hal ini, ada beberapa kendala yang dihadapi oleh Sipatalaga dalam penyelesaian sengketa yaitu; Beratnya konflik, selanjutnya denda tidak sesuai dengan aturan adat yang berlaku, adanya aturan pemerintah, kurangnya perhatian pemerintah, adanya penolakan Sipatalaga dalam menyelesaikan sengketa adat dan terhambatnya masalah denda yang tidak dibayarkan oleh pihak yang berkonflik.