Daftar Isi:
  • Pengobatan tradisional pada masyarakat Mentawai umumnya dilakukan oleh sikerei sebagai orang yang memiliki kemampuan untuk mengobati penyakit. Pengobatan tradisional merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Mentawai, khususnya Desa Matobe Kecamatan Sipora Selatan. Disamping pengobatan secara medik saat ini tidak sedikit menelan biaya dan obat yang terbuat secara sintesispun belum tentu menjamin kesehatan tubuh karena mengandung zat kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi masyarakat terhadap pengobatan tradisional di Desa Matobe Kecamatan Sipora Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Teori yang digunakan adalah teori fenomenologi menurut Alfred Schutz. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Alat pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi, studi dokumen dengan unit analisisnya individu model analisis data Miles dan Huberman yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, display data atau penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitiaan dilapangan menunjukkan bahwa ada beberapa persepsi masyarakat terhadap pengobatan tradisional yakni: 1). Pengobatan tradisional dianggap sebagai pengobatan yang bisa mengobati semua penyakit, baik penyakit secara fisik maupun penyakit akibat dari terkena roh jahat ataupun penyakit karena guna-guna, 2). Pengobatan tradisional dianggap sebagai pengobatan yang dapat membersihkan penyebab penyakit ( penyakit terkena roh jahat ataupun guna-guna), 3). Pengobatan tradisional dianggap sebagai pengobatan yang mujarab. Selain itu juga pengobatan tradisional yang dari sikerei ini merupakan tempat pengobatan pertama bagi masyarakat Mentawai, khususnya masyarakat Matobe dan dalam proses pengobatan tersebut terdapat dua proses yaitu: a). Sikerei hanya memberikan ramuan obat kepada sisakit dan b). Sikerei melakukan pengobatan secara ritual.