Daftar Isi:
  • Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah peranan perempuan dalam Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang tahun1999-2014. Adapun fokus dari penelitian ini untuk melihat peranan dan keterlibatan perempuan dalam Satpol PP. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan dan keterlibatan perempuan dalam Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang tahun 1999-2014. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Sejarah yang mengkaji dan menguji kebenaran data serta metode ini terdiri dari empat tahap yaitu 1).Heuristik adalah mencari dan mengumpulkan sumber yang berhubungan dengan pokok permasalahan seperti perpustakaan, Sumber Primer di ambil dari hasil wawancara dengan perempuan Satpol PP yang bersangkutan demi kelancaran penulisan skripsi ini. Sedangkan sumber sekunder diperoleh dari perpustakaan STKIP PGRI, Unand, UNP dan perpustakaan daerah serta karyakarya lain yang berkaitan dengan kajian yang di bahas. 2).Kritik Sumber adalah sumber yang dihimpun dikritik untuk memisahkan antara sumber-sumber yang ditemukan dengan cara melakukan kritik eksternal dan kritik internal. 3).Interpretasi Data adalah melakukan pengujian terhadap keaslian dan kesalihan informasi ini dilakukan dengan dua cara yaitu kritik internal dan kritik eksternal. 4).Historiografi adalah penyajian hasil penelitian dalam bentuk tulisan ilmiah berupa skripsi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa anggota Satpol PP perempuan berjumlah sebanyak 8 orang dari tahun 1999 sampai 2011 yang bertugas dikantor bidang administrasi. Pada tahun 2012 Satpol PP mengeluarkan kebijakan dengan sistim kontrak dengan melibatkan perempuan turun langsung kelapangan, 10 orang pada tahun 2012 dan 14 orang pada tahun 2014. Alasan Satpol PP merekruit perempuan adalah untuk menghilangkan pandangan negatif terhadap Satpol PP, mengurangi dan mengendalikan terjadinya kekerasan verbal saat penertiban, mengantisipasi terjadinya kekerasan fisik terhadap perempuan saat penertiban, dan mengantisipasi terjadinya kekerasan pada masyarakat. Sedangkan cara kerja perempuan dalam bagian pengawasan dan pengendalian penertiban umum Satpol PP di Kota Padang adalah bahwa perempuan lebih mengedepankan sisi kemanusiaan dari pada kekerasan dan memberikan negosiasi saat penertiban, membuat dokumentasi saat penertiban dan ikut dalam patroli kota. Selain itu perempuan mempunyai wibawa yang tegas, namun tak meninggalkan kesan kelembutan dan keanggunannya dalam memecahkan persoalan ketertiban umum. Sehingga dengan adanya perempuan Satpol PP maka dapat menciptakan Kota Padang lingkungan yang bersih, tertib, nyaman, teratur dan bebas dari penyakit masyarakat