Daftar Isi:
  • Kerang Polymesoda bengalensis dari familia Corbiculidae merupakan produk perikanan yang bernilai ekonomi cukup tinggi. Di kawasan mangrove Kenagarian Mangguang Kota Pariaman kerang bakau dapat diperoleh dengan cara menangkap langsung ke habitatnya. Menurut informasi dari masyarakat setempat dan penangkap kerang bakau, hasil yang didapatkan sudah mulai menurun, Menurunnya hasil tangkapan masyarakat sekitar diduga disebabkan oleh beberapa faktor seperti: permintaan daging kerang yang cukup tinggi serta tidak melakukan sistem tangkap pilih dan kerusakan lingkungan di kawasan mangrove tersebut. Bagi masyarakat Mangguang kerang bakau didapat dengan cara mengambil langsung dari habitatnya, untuk dikonsumsi maupun dijual di pasar-pasar terdekat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kepadatan populasi Kerang Bakau (Polymesoda bengalensis Lamarck) di kawasan mangrove Kenagarian Mangguang Kota Pariaman dan untuk mengetahui faktor lingkungan yang terdapat pada kawasan mangrove di Kenagarian Mangguang yang meliputi suhu, pH, DO, salinitas dan kadar organk substrat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2019 di kawasan mangrove Kenagarian Mangguang Kota Pariaman. Penghitungan sampel dilakukan di Laboratorium Zoologi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat. Kepadatan populasi Kerang Bakau di Kawasan Mangrove Kenagarian Mangguang Kota Pariaman ditemukan pada stasiun I, yaitu 2,2 ind/m2, pada stasiun II yaitu 2,6 ind/m2, dan pada stasiun III (Gap) 0,6 ind/m2. Faktor lingkungan di Kawasan Mangrove Kenagarian Mangguang Kota Pariaman. Suhu berkisar 26 – 29 C, pH 6,8 – 6,9, DO 2,8 – 4,3ppm, Salinitas 6,4 - 10‰ dan kadar organik substrat (KOS) 1,9 -2,39%. Kepadatan populasi kerang bakau di kawasan mangrove Kenagarian Mangguang Kota Pariaman adalah 1,8 ind/m2 dan tergolong sangat rendah. Faktor lingkungan yang terdapat pada kawasan manggrove Kenagarian Mangguang masih dalam toleransi untuk kehidupan kerang bakau.