Faktor -Faktor keterlambatan akses pembangunan jalan Jorong Pertemuan Kenagarian Muaro Sailolo Kecamatan Mapat Tunggul Selatan Kabupaten Pasaman

Main Author: Siben, Siben
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/7577/1/10030138%20SIBEN.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/7577/2/Abstrak.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/7577/3/Kesimpulan.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/7577/4/Daftar%20Pustaka.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/7577/
Daftar Isi:
  • Masalah penelitian ini difokuskan pada Faktor -Faktor keterlambatan akses pembangunan jalan Jorong Pertemuan Kenagarian Muaro Sailolo Kecamatan Mapat Tunggul Selatan Kabupaten Pasaman. Penelitian ini bertujuan mengungkapkan dan menggambarkan tentang: Faktor -Faktor keterlambatan akses pembangunan jalan dilihat dari kondisi morfologi, sumber daya alam, dan sumber daya manusia. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Responden pada penelitian ini adalah masyarakat yang ada di sekitar perbaikan Jorong Pertemuan Kenagarian Muaro Sailolo Kecamatan Mapat Tunggul Selatan Kabupaten Pasaman. Informan dalam penelitian ini diambil secara snowball sampling (bola salju). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa wawancara. Hasil penelitian ini menemukan: 1)Kondisi morfologi di jorong pertemuan keadaan jalannya berbukit – bukit yang tinggi, terjal dan curam serta jalan yang berkelok – kelok sehingga berpengaruh terhadap proses pembangunan jalan, apa lagi di saat hujan jalan tersebut menjadi licin. 2) Sumber daya alam di sekitar perbaikan jalan terdiri dari hutan – hutan dan kebun yaitu: kebun gambir, karet, dan padi. Tidak ada kendala bagi masyarakat meskipun terkadang kebunnya terkena tanah yang turun akibat eskafator karena bagi mereka jika jalan itu selesai maka akses mereka untuk pergi keluar jadi lebih mudah. 3) Masyarakat sangat berperan dalam proses perbaikan jalan baik itu berupa tenaga maupun uang, hanya saja pemerintah kurang dalam menyediakan alat untuk perbaikan jalan tersebut sehingga pekerja kesulitan dalam proses perbaikan jalan tersebut.