Daftar Isi:
  • Larva Spodoptera exigua adalah ulat grayak yang sering menyerang bawang merah. Daun bawang merah yang terserang, akan berwarna bercak putih panjang dan menjadi layu. Selama ini pengendalian hama tanaman yang dilakukan oleh para petani masih mengandalkan pestisida sintetis. Salah satu usaha yang telah dilakukan oleh para ahli adalah menemukan insektisida nabati yang ramah lingkungan. Pestisida nabati merupakan hasil ekstraksi dari senyawa kimia didalam tanaman yang berpotensi sebagai pestisida yang lebih selektif dan kurang persisten dialam jika dibandingkan dengan pestisida sintetis sehingga penggunaanya aman bagi petani, masyarakat dan lingkungan sekitarnya.Salah satu golongan tumbuhan yang bisa dijadikan insektisida nabati yaitu tanaman serai wangi (Andropogon nardus). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat konsentrasi dari minyak serai wangi yang efektif dalam mengendalikan hama ulat bawang (Spodoptera exigua). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Masing perlakuan terdiri dari kontrol (K) dengan menggunakan aquades 10 ml, perlakuan P1 minyak serai wangi 0,1%, perlakuan P2 0,15%, Perlakuan P3 0,2%, perlakuan P4 0,25%. yang kemudian diberikan kepada larva Spodoptera exigua intar III. Penelitian menggunakan metoda kontak dengan waktu dedah 48 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan dengan waktu dedah 24 jam memberikan pengaruh terhadap mortalitas larva dengan persentasi mortalitas pada K (0%) yaitu 10%, perlakuan P1 (0,1%) yaitu 52%, perlakuan P2 (0,15%) yaitu 50%, perlakuan P3 (0,2%) yaitu 84%, perlakuan P4 (0,25%) yaitu 86%. Sedangkan pada waktu dedah 48 jam didapatkan mortalitas larva dengan persentasi mortalitas pada K (0%) yaitu 14%, perlakuan P1 (0,1%) yaitu 52%, perlakuan P2 (0,15%) yaitu 50%, perlakuan P3 (0,2%) yaitu 88%, perlakuan P4 (0,25%) yaitu 98%. Dapat disimpulkan bahwa minyak serai wangi bersifat toksik terhadap larva Spodoptera exigua pada tingkat konsentrasi 0,2% mortalitas 84%, dan 0,25% mortalitas 86% pada waktu dedah 24 jam, dan pada waktu dedah 48 jam minyak serai wangi bersifat toksik pada tingkat konsentrasi 0,2% mortalitas 88% dan konsentrasi 0,25% dengan mortalitas sebesar 98%.