Analisis Produksi dan Pendapatan Petani Bawang Merah di Kecamatan Danau Kembar Kabupaten Solok
Main Author: | Febrita, Erlinda |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/7316/3/14090286%20-%20FEBRITA%20ERLINDA%20%28SKRIPSI%29.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/7316/1/ABSTRAK.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/7316/2/BAB%20V.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/7316/4/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/7316/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) pengaruh luas lahan terhadap produksi, 2) pengaruh pupuk terhadap produksi, 3) pengaruh tenaga kerja terhadap produksi, 4) pengaruh harga terhadap produksi, 5) pengaruh tingkat pendidikan terhadap produksi, 6) pengaruh luas lahan terhadap pendapatan, 7) pengaruh harga terhadap pendapatan, 8) pengaruh tingkat pendidikan terhadap pendapatan, 9) pengaruh biaya produksi terhadap pendapatan, 10 )pengaruh produksi terhadap pendapatan.Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2018. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah 250 petani bawang merah di Kecamatan Danau Kembar Kabupaten Solok. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode sampel berstrata (stratified sampling) berdasarkan luas lahan dimana luas lahan dibagi menjadi luas lahan sempit dan luas lahan luas, dengan jumlah sampel sebanyak 92 petani bawang merah. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis Two-Stage Least Squares, dengan bantuan program Eviews 8. Hasil penelitian bawang merah menunjukkan bahwa: 1) Luas lahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi bawang merah. Secara keseluruhan nilai koefisiennya 0,11 dengan thitung 2,01 > ttabel 1,663. Terdapat pengaruh pada lahan sempit dibandingkan dengan lahan luas dengan nilai koefisien masing-masing 0,13 dan -1,15. Pada lahan sempit luas lahan berpengaruh positif dengan nilai thitung 1,74 > ttabel 1,690 sedangkan pada lahan luas tidak berpengaruh dengan nilai thitung 1,22 < ttabel 1,678. 2) Pupuk berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi bawang merah. Secara keseluruhan nilai koefisiennya 0,38 dengan thitung 4,04 > ttabel 1,663. Terdapat pengaruh pada lahan sempit dengan lahan luas dengan nilai koefisien masing-masing 0,11 dan 0,15. Pada lahan sempit pupuk berpengaruh positif dengan nilai thitung 0,45 < ttabel 1,690 sedangkan pada lahan luas berpengaruh positif dengan nilai thitung 1,05 < ttabel 1,678. 3) Tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi bawang merah. Secara keseluruhan nilai koefisiennya 0,45 dengan thitung 3,14 > ttabel 1,663. Terdapat pengaruh pada lahan sempit dibandingkan dengan lahan luas dengan nilai koefisien masing-masing 0,54 dan -0,49. Pada lahan sempit tenaga kerja berpengaruh positif dengan nilai thitung 1,93 > ttabel 1,690 sedangkan pada lahan luas berpengaruh negatif dengan nilai thitung -0,37 < ttabel 1,678. 4) Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi bawang merah. Secara keseluruhan nilai koefisiennya -0,36 dengan thitung 2,12 > ttabel 1,663. Terdapat pengaruh pada lahan sempit dengan lahan luas dengan nilai koefisien masing-masing 0,02 dan -0,03. Pada lahan sempit harga berpengaruh negatif dengan nilai thitung 0,86 < ttabel 1,690 sedangkan pada lahan luas berpengaruh negatif dengan nilai thitung 0,44 < ttabel 1,678. 5) Tingkat pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi bawang merah. Secara keseluruhan nilai koefisiennya -0,14 dengan thitung 1,58 < ttabel 1,663. Tidak terdapat pengaruh pada lahan sempit dibandingkan dengan lahan luas dengan nilai koefisien masing-masing -0,08 dan -0,51. Pada lahan sempit tingkat pendidikan tidak berpengaruh dengan nilai thitung 0,55 < ttabel 1,690 sedangkan pada lahan luas juga tidak berpengaruh dengan nilai thitung 0,59 < ttabel 1,678. 6) Luas lahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan bawang merah. Secara keseluruhan nilai koefisiennya 0,04 dengan thitung 1,92 > ttabel 1,663. Terdapat pengaruh pada lahan sempit dibandingkan dengan lahan luas dengan nilai koefisien masing-masing 0,01 dan 0,15. Pada lahan sempit luas lahan tidak berpengaruh dengan nilai thitung 0,39 < ttabel 1,690 sedangkan pada lahan luas tidak berpengaruh dengan nilai thitung 0,95 < ttabel 1,678. 7) Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan bawang merah. Secara keseluruhan nilai koefisiennya 0,87 dengan thitung 13,94 > ttabel 1,663. Tidak terdapat pengaruh pada lahan sempit dan lahan luas dengan nilai koefisien masing-masing 0,00 dan 0,00. Pada lahan sempit harga tidak berpengaruh dengan nilai thitung 0,37 < ttabel 1,690 sedangkan pada lahan luas juga tidak berpengaruh dengan nilai thitung 0,64 < ttabel 1,678. 8) Tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi bawang merah. Secara keseluruhan nilai koefisiennya 0,06 dengan thitung 1,99 > ttabel 1,663. Terdapat pengaruh pada lahan sempit dibandingkan dengan lahan luas dengan nilai koefisien masing-masing 0,20 dan -0,23. Pada lahan sempit tingkat pendidikan berpengaruh positif dengan nilai thitung 2,32 > ttabel 1,690 sedangkan pada lahan luas tidak berpengaruh dengan nilai thitung 1,53 < ttabel 1,678. 9) Biaya produksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi bawang merah. Secara keseluruhan nilai koefisiennya 0,11 dengan thitung 2,46 > ttabel 1,663. Terdapat pengaruh pada lahan sempit dibandingkan dengan lahan luas dengan nilai koefisien masing-masing 0,43 dan 0,44. Pada lahan sempit biaya produksi berpengaruh positif dengan nilai thitung 2,32 > ttabel 1,690 sedangkan pada lahan luas berpengaruh positif dengan nilai thitung 1,98 < ttabel 1,678. 10) produksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan bawang merah. Secara keseluruhan nilai koefisiennya 0,94 dengan thitung 27,78 > ttabel 1,663. Terdapat pengaruh pada lahan sempit dan lahan luas dengan nilai koefisien masing-masing 0,92 dan -0,04. Pada lahan sempit produksi berpengaruh positif dengan nilai thitung 9,05 > ttabel 1,690 sedangkan pada lahan luas berpengaruh positif dengan nilai thitung 1,76 < ttabel 1,678. Diharapkan penelitian pada luas lahan menambah lahan bawang merahnya guna memaksimalkan hasil produksi dan meningkatkan tingkat pendapatan petani bawang merah, pemberian pupuk sesuai dengan takaran luas lahan yang ada dan juga tenaga kerja sesuai dengan harapan petani agar dalam penanaman bawang merah terwujudnya keinginan yang diharapkan oleh petani. Dan juga hasil dari penelitian ini dapat juga sebagai bahan kajian untuk penelitianpenelitian selanjutnya guna mengembangkan ilmu pengetahuan.