Upaya Meningkatkan Keterbukaan Diri Peserta Didik melalui Layanan Bimbingan Kelompok dengan Menggunakan Teknik Role Playing (Studi pada Peserta Didik di Kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman)
Main Author: | Randi, Eka Putra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/7060/4/14060169%20-%20RANDI%20EKA%20PUTRA%20%28SKRIPSI%29.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/7060/1/ABSTRAK.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/7060/2/BAB%20V.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/7060/3/KEPUSTAKAAN.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/7060/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilatarbelakangi adanya peserta didik yang menunjukkan gejala-gejala kurang toleransi, tidak berterus terang, belum bisa membagi perasaan dengan orang lain, kurang menjalin hubugan yang akrab dengan teman-temanya, menutupi kesalahan dirinya maupun orang lain, sukar untuk mengakui kekurangan dirinya dan pendiam. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan: 1) Tingkat keterbukaan diri peserta didik sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik role playing, 2) Tingkat keterbukaan diri peserta didik sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik role playing dan 3) Upaya meningkatkan keterbukaan diri peserta didik melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik role playing. Jenis penelitian adalah eksperimen. Populasi penelitian adalah peserta didik yang kurang keterbukaan diri di kelas X IPS 1 di SMA N 1 Batang Anai yang berjumlah 10 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposif sampling, yaitu 10 orang peserta didik kelas X IPS 1, karena di kelas X IPS 1 banyak ditemukan peserta didik yang mengalami kurang keterbukaan dirinya. Pengumpulan data menggunakan angket, analisa data menggunakan statistik deskriptif dengan memakai teknik persentase dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Tingkat keterbukaan diri peserta didik sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik role playing termasuk kategori kurang baik (80.00%), (2) Tingkat keterbukaan diri peserta didik setelah diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik role playing termasuk kategori cukup baik (50.00%), dan (3) Upaya meningkatkan keterbukaan diri peserta didik melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik role playing, uji hipotesis menunjukkan thitung lebih besar dari ttabel (-5.902> 1,860) maka Ha diterima Ho ditolak. Jadi adanya peningkatan keterbukaan diri sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik role playing. Penelitian ini di rekomendasikan kepada peserta didik agar bisa meningkatkan keterbukaan diri dan guru bimbingan konseling lebih meningkatkan kualitas layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik role playing.