Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi remaja (Studi pada peserta didik di kelas VII MTsN 2 Kota Padang) yang merasa tidak mampu melakukan aktifitas sendiri, remaja (Studi pada peserta didik di kelas VII MTsN 2 Kota Padang) yang enggan untuk melakukan tugas-tugas berkelompok, selalu melibatkan guru dalam setiap masalah dengan temannya. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan 1) Perkembangan kemandirian remaja (Studi pada peserta didik di kelas VII MTsN 2 Kota Padang). 2) Model pelayanan konseling berbasis perkembangan kemandirian remaja (Studi pada peserta didik di kelas VII MTsN 2 Kota Padang). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah 51 orang remaja (Studi pada peserta didik di kelas VII MTsN 2 Kota Padang) dengan sampel 51 orang menggunakan teknik purposive simple random sampling. Instrumen yang digunakan yaitu angket. Sedangkan untuk analisis data menggunakan teknik persentase. Berdasarkan hasil penelitian tentang Model Pelayanan Konseling Berbasis Perkembangan Kemandirian Remaja (Studi pada peserta didik di kelas VII MTsN 2 Kota Padang) dapat diambil kesimpulan: 1) Perkembangan kemandirian remaja (Studi pada peserta didik di kelas VII MTsN 2 Kota Padang) berada pada kategori cukup baik. 2) Model Pelayanan Konseling Berbasis Perkembangan Kemandirian Remaja (Studi pada peserta didik di kelas VII MTsN 2 Kota Padang) dengan memberikan layanan informasi dan layanan konseling kelompok dengan tujuan agar nantinya remaja (Studi pada peserta didik di kelas VII MTsN 2 Kota Padang) dapat mengentaskan dan memperbaiki kemandirian remaja berdasarkan indikator kemandirian remaja. Hasil penelitian ini direkomendasikan pada pihak sekolah agar nantinya guru BK dapat merencanakan materi layanan dengan tema kemandirian remaja (Studi pada peserta didik di kelas VII MTsN 2 Kota Padang) untuk menghindari adanya ketidakmandirian remaja.