Ketidakterlibatan Masyarakat Pada Perencanaan Pembangunan Desa (Studi di Desa Saumanganya Kecamatan Pagai Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai)
Main Author: | Weng, Rino |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/658/1/Abstrak.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/658/2/Kesimpulan.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/658/3/Daftar%20Pustaka.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/658/4/11070224%20WENG%20RINO%20ok%20Flip.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/658/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketidakterlibatan masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa. Desa Saumanganya adalah salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Pagai Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai. Pada prinsipnya setiap masyarakat harus dilibatkan dalam pembangunan, namun kondisi pemerintahan di Desa Saumanganya tidak melibatkan masyarakat secara umum dalam proses pembangunan desa. Dengan demikian adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mendeskripsikan ketidakterlibatan masyarakat dalam pembangunan, dan 2) mendeskripsikan konsekuensi jika masyarakat tidak terlibat dalam pembangunan desa. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori partisipasi yang dikemukakan oleh salah satu tokoh yang bernama Mikkelsen. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Adapun jumlah informan dalam penelitian ini adalah 15 orang. Jenis data yang digunakan berupa data primer, dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan studi dokumen. Unit analisis dalam penelitian ini adalah kelompok. Dengan model analisis data interaktif (Milles dan Huberman)., diantaranya dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) pengumpulan data, 2) reduksi data, 3) penyajian data, dan 4) penarikan kesimpulan atau perifikasi. Ketidakterlibatan masyarakat di dalam pembangunan yang dimulai dari: 1) Tahapan Perencanaan, 2) Tahapan Pelaksanaan dan 3) Tahapan Evaluasi, salah satu bentuk ketidakterlibatan masyarakat dalam pembangunan adalah seperti dalam tahapan pembangunan jalan dan infrastruktur lainnya. Hal ini terjadi dikarenakan adanya ketidaksesuaian antara pemimpin pemerintahan desa dengan masyarakat. Ketidak sesuaian ini juga dipicu karena pemerintahan tingkat desa kurang mampu mengayomi masyarakat dengan baik. Sehingga konsekuensianya masyarakat yang tidak terlibat dalam proses pembangunan desa yang dimulai dengan tiga tahapan pembangunan tersebut (perencanaan, pelaksanaan dan Evaluasi) mengakibatkan atau memberi dampak seperti: 1) Masyarakat kurang memiliki rasa peduli, 2) Masyarakat lepas kontrol, dan 3) Menjadi agen perusak. Ketiga dampak yang diakibatkan dari ketidakterlibatan masyarakat sangatlah memiliki pengaruh yang cukup dalam menjalankan proses pembangunan.