Daftar Isi:
  • Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Di Indonesia sejak tahun 2014 hingga tahun 2016 terjadi peningkatan jumlah angka kematian dan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue sehingga perlu adanya upaya dalam pencegahan penyebaran virus dengue agar dapat menurunkan populasi nyamuk Aedes aegypti. Salah satunya dengan menggunakan temephos dalam memberantas larva nyamuk, penggunaan temephos yang berlebihan akan menyebabkan larva nyamuk menjadi resisten. Upaya untuk mengurangi dampak negatif tersebut dapat menggunakan larvasida yang berasal dari alam, salah satunya seperti biji pinang. Biji pinang mengandung senyawa alkoloid yang bersifat sebagai racun kontak serta ramah lingkungan, untuk itu perlu adanya penelitian untuk melihat pengaruh konsentrasi ekstrak biji pinang (Areca catcechu L.) baik pinang muda maupun pinang tua terhadap mortalitas larva Aedes aegypti. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu memberikan perlakuan dan pengamatan terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti dengan memberikan variasi ekstrak pinang yaitu ekstrak pinang muda dan ekstrak pinang tua. Penelitian yang dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua perlakuan dan satu kontrol, setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak delapan kali. Konsentrasi yang digunakan setiap perlakuan adalah konsentrasi 0,6 %. Hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa ekstrak biji pinang berpengaruh terhadap mortalitas larva Aedes aegypti, hal ini dikarenakan senyawa alkoloid yang terkandung didalam biji pinang bersifat sebagai racun kontak. Pada ekstrak biji pinang tua memiliki jumlah kematian yang tinggi dibandingkan dengan ekstrak biji pinang muda, hal ini dikarenakan senyawa alkoloid pada biji pinang tua teridentifikasi lebih kuat dibandingkan biji pinang muda.