Daftar Isi:
  • Jamur tiram putih merupakan jamur yang paling populer dikalangan masyarakat dikarenakan rasanya yang enak dan kandungan gizinya yang tinggi. Salah satu usaha untuk memenuhi kebutuhan makanan bergizi bagi masyarakat adalah mengembangkan usaha budidaya jamur tiram putih. Budidaya jamur tiram putih biasanya menggunakan serbuk gergaji, akan tetapi apabila timbul masalah apabila serbuk gergaji sulit diperoleh disebagian daerah-daerah budidaya jamur tiram putih, maka untuk mengantisipasinya perlu dicari media alternatif yang banyak tersedia dan mudah diperoleh salah satanya yaitu sabut buah pinang (Areca catechu L.) Selain media tanam pertumbuhan jamur tiram putih juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan salah satunya intensitas cahaya. Intensitas cahaya sangat diperlukan untuk pertumbuhan jamur, namun jika terlalu berlebih akan menyebabkan kerusakan pada jamur oleh karena itu diperlukan pengukuran cahaya yang cocok untuk pertumbuhan jamur. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penambahan sabut buah pinang (Areca catechu L) terhadap pertumbuhan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus), mengetahui komposisi terbaik penambahan sabut buah pinang (Areca catechu L) terhadap pertumbuhan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Dan mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan A. Sabut Buah Pinang 0 % : 100 % Serbuk Gergaji, B. Sabut Buah Pinang 25% : 75 % Serbuk Gergaji, C. Sabut Buah Pinang 50 % : 50 % Serbuk Gergaji, D. Sabut Buah Pinang 75 % : 25 % Serbuk Gergaji, E. Sabut Buah Pinang 100 % : 0 % Serbuk Gergaji. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan ANNOVA dan dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian yang didapatkan terhadap lama penyebaran miselium jamur tiram putih didapatkan perlakuan A. 28,2 HSI, B. 28,8 HSI, C. 28,4 HSI, D. 30,2 HSI, E. 31,4 HSI, sedangkan pada jumlah tubuh buah jamur tiram putih didapatkan pada perlakuan A. 7,2 buah, B. 8,4 buah, C. 6,2 buah, D. 7.0 buah, E. 5,6 buah, pada berat basah jamur tiram putih didapatkan perlakuan A. 61,86 gram, B. 60,91 gram, C. 64,81 gram, D. 57,18 gram, E. 42,10 gram dan pada diameter tudung jamur tiram putih didapatkan pada perlakuan A. 5,55 cm, B. 5,36 cm, C. 6,11 cm, D. 5,64 cm, E. 5,51 cm. pengukuran itensitas cahaya masing-masing rak yaitu rak I. 4,83-11,95 lux, rak II. 3,88-9,53 lux, rak III. 3,72-9,05 lux, rak IV. 3,47-7,42 lux, rak V. 4,09-6,89 lux. Disimpulkan bahwa penambahan media tanam sabut buah pinang dan intensitas cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur tiram putih dan media tanam terbaik terdapat pada komposisi 50 %.