Komposisi Fitoplankton Yang Terdapat Di Danau Diatas Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat
Main Author: | Azatul, Hasnaini |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/6292/3/14010005%20AZATUL%20HASNAINI.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/6292/1/Abstrak.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/6292/2/Kesimpulan.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/6292/4/Daftar%20Pustaka.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/6292/ |
Daftar Isi:
- Plankton merupakan makhluk hidup yang hidupnya mengapung, mengambang, atau melayang dalam air yang kemampuan renangnya sangat terbatas hingga selalu terbawa hanyut oleh air. Plankton yang bergerak aktif seperti satwa atau hewan disebut dengan plankton hewani (Zooplankton) dan yang dapat melakukan asimilasi (fotosintesis) seperti tumbuhan darat, kelompok ini disebut dengan plankton nabati (Fitoplankton). Fitoplankton dapat dijadikan penentu kualitas suatu perairan. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April 2018 di danau Diatas Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kegiatan sehari-hari masyarakat seperti mandi, mencuci, kakus, pemanfaatan lahan sebagai lahan perkebunan sayur-sayuran serta aktifitas perikanan karamba jaring apung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi fitoplankton yang terdapat di danau diatas. Penelitian ini dilakukan dengan metoda Survay Deskriptive ditetapkan secara Purposive Random Sampling. Sampel diambil pada enam stasiun dan masing-masing stasiun terdiri dari tiga kali ulangan. Stasiun I: lokasi ini berdekatan dengan dermaga, karamba jaring apung dan lahan perkebunan. Stasiun II: berada di daerah Teluk Kinari, terdapat lahan perkebunan dan rawa. Stasiun III: berada di daerah Batang Hari yang merupakan daerah aliran masuknya air ke danau, terdapat lahan perkebunandan rawa. StasiunIV: pada muara dan merupakan tempat mandi serta mencuci warga. Stasiun V: pada daerah Teluk Dalam, tempat terkonsentrasinya perahu-perahu nelayan, terdapat perkebunan. Stasiun VI: Berada pada daerah yang jauh dari aktivitas manusia. Parameter komposisi yang diukur meliputi kerapatan, kerapatan relatif, frekuensi, frekuensi relatif dan indeks diversitas. Parameter fisika kimia air yang diukur meliputi Suhu, pH, DO, CO2 bebas, N total, TSS dan Kesadahan.Identifikasi sampel dilakukan di Laboratorium Botani STKIP PGRI Sumatera Barat. Hasil penelitian didapatkan fitoplankton yang terdiri dari 4 kelas, 8 ordo, 15 famili dan 27 genus. Komposisi total fitoplankton yaitu 6.430,32 ind/l. Kerapatan tertinggi terdapat pada Stasiun IV yaitu 2241,55 ind/l dan terendah pada Stasiun VI yaitu 220,26 ind/l. Genus dengan kerapatan tertinggi Ceratiumyaitu 2147,58 ind/l dan kerapatan individu terendah genus Scenedesmus, Oedogonium, Pediastrum dan Cladophora sebesar 0,08 ind/l. Frekuensi tertinggi terdapat pada Stasiun III yaitu 15,95 dan frekuensi terendah pada Stasiun VI yaitu 11,59. Indeks Diversitas Stasiun I 0,1434, Stasiun II 1,1586, Stasiun III 1,4394, Stasiun IV 0,2069, Stasiun V 1,0229 dan Stasiun VI 1,5042. Dari hasil penghitungan Indeks Diversitas Shannon-Wiener dapat disimpulkan bahwa tingkat pencemaran perairan danau Diatas berkisar antara pencemaran sedang hingga berat.