Pengaruh Disiplin Kerja, Tingkat Pendidikan, Fasilitas Kantor, Lingkungan Kerja Non Fisik dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Provinsi Sumatera Barat

Main Author: Anes, Dwiyana
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/6142/4/14090209%20-%20ANES%20DWIYANA%20%28SKRIPSI%29.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/6142/1/ABSTRAK.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/6142/2/KESIMPULAN.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/6142/3/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/6142/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) pengaruh disiplin kerja terhadap motivasi kerja 2) pengaruh tingkat pendidikan terhadap motivasi kerja 3) pengaruh fasilitas kantor terhadap kinerja pegawai 4) pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja pegawai 5) pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai 6) pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja pegawai 7) pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2018. Populasi penelitian ini adalah semua pegawai Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Provinsi Sumatera Barat berjumlah 75 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 75 orang. Instrument yang digunakan untuk penelitian berupa angket tertutup dengan digunakan uji analisis jalur dan uji hipotesis uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) variabel disiplin kerja diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,183. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 2.088 > tTabel (1,994), berarti H0 ditolak dan Ha diterima, dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara disiplin kerja terhadap motivasi kerja .(2) variabel tingkat pendidikan diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,532. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 3.163 > tTabel (1,994), berarti H0 ditolak dan Ha diterima, dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara tingkat pendidikan terhadap motivasi kerja. (3) variabel disiplin kerja diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,423. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 4.486 > tTabel (1,994), berarti H0 ditolak dan Ha diterima, dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara disiplin kerja terhadap kinerja pegawai. (4) variabel tingkat pendidikan diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,245. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 2.527 > tTabel (1,994). berarti H0 ditolak dan Ha diterima, dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara tingkat pendidikan terhadap kinerja pegawai. (5) variabel fasilitas kantor diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,516. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 7.353> tTabel (1,994). berarti H0 ditolak dan Ha diterima, dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara fasilitas kantor terhadap kinerja pegawai. (6) variabel lingkungan kerja non fisik diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0, 243. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 2.728 > tTabel (1,994) berarti H0 ditolak dan Ha diterima, dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja pegawai. (7) variable motivasi kerja diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,314. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 4.689 > tTabel (1,994), berarti H0 ditolak dan Ha diterima, dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara motivasi kerja terhadap kinerja pegawai. Adapun saran dari penelitian ini sebaiknya dinas dapat meningkatkan efektifitas kinerja dalam memaksimalkan sumber daya yang ada, pegawai sebaiknya mengikuti pelatihan khusus untuk dapat meningkatkan kinerjanya, menjaga dan meningkatkan hubungan yang baik sesama rekan kerja agar terciptanya hubungan yang baik antar sesama pegawai.