Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan, budaya organisasi, motivasi dan keadilan distributif terhadap kinerja pegawai Kejaksaan Negeri Padang Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Sampel pada penelitian ini adalah pegawai Kejaksaan Negeri Padang sebanyak 67 orang dengan menggunakan teknik sampel berstrata. Instrumen yang digunakan untuk penelitian berupa angket tertutup. Teknik analisis data adalah analisis deskriptif dan analisis induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai lebih besar pada kategori sampel yang berpendidikan tinggi yang ditiunjukkan oleh nilai koefisien masing-masing variabel sebesar 0,376 dan 0,349. Nilai koefisien signifikan bahwa thitung sebesar 3,217 dan 2,623 lebih besar dari ttabel sebesar 1,99. Artinya apabila gaya kepemimpinan meningkat sebesar 1%, maka kinerja pegawai Kejaksaan Negeri Padang akan meningkat lebih besar pada kelompok sampel berpendidikan tinggi dibanding dengan kelompok sampel berpendidikan rendah pada masing-masing variabel yaitu 0,376 dan 0,349. Kedua organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai lebih besar pada kategori sampel yang berpendidikan rendah yang ditiunjukkan oleh nilai koefisien masing-masing variabel sebesar 0,197 dan 0,167. Nilai koefisien signifikan bahwa thitung sebesar 2,528 dan 2,565 lebih besar dari ttabel sebesar 1,99. Artinya apabila budaya organisasi meningkat sebesar 1%, maka kinerja pegawai Kejaksaan Negeri Padang akan meningkat lebih besar pada kelompok sampel berpendidikan rendah dibanding dengan kelompok sampel berpendidikan tinggi pada masing-masing variabel yaitu 0,197 dan 0,167. Ketiga motivasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai lebih besar pada kategori sampel yang berpendidikan tinggi yang ditiunjukkan oleh nilai koefisien masing-masing variabel sebesar 0,584 dan 0,534. Nilai koefisien signifikan bahwa thitung sebesar 4,293 dan 2,948 lebih besar dari ttabel sebesar 1,99. Artinya apabila motivasi meningkat sebesar 1%, maka kinerja pegawai Kejaksaan Negeri Padang akan meningkat lebih besar pada kelompok sampel berpendidikan tinggi dibanding dengan kelompok sampel berpendidikan rendah pada masing-masing variable yaitu 0,584 dan 0,534. Keempat keadilan distributif berpengaruh terhadap kinerja pegawai lebih besar pada kategori sampel yang berpendidikan tinggi yang ditiunjukkan oleh nilai koefisien masing-masing variabel sebesar 0,393 dan 0,343. Nilai koefisien signifikan bahwa thitung sebesar 4,402 dan 2,751 lebih besar dari ttabel sebesar 1,99. Artinya apabila keadilan distributif meningkat sebesar 1%, maka kinerja pegawai Kejaksaan Negeri Padang akan meningkat lebih besar pada kelompok sampel berpendidikan tinggi dibanding dengan kelompok sampel berpendidikan rendah pada masing-masing variabel yaitu 0,393 dan 0,343. Kelima gaya kepemimpinan, budaya organisasi, motivasi dan keadilan distributif secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Dimana diperoleh nilai Fhitung 97,889 > Ftabel 2,52 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Presentase pengaruh variabel gaya kepemimpinan, budaya organisasi, motivasi dan keadilan distributif terhadap kinerja pegawai Kejaksaan Negeri Padang yaitu sebesar 86,3%, sedangkan sisanya 13,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini.