Analisis Spasial Hutan Mangrove Di Kabupaten Pesisir Selatan
Main Author: | Erdi, Gusmalira |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5577/4/14030105%20ERDI%20GUSMA%20LIRA.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5577/1/ABSTRAK.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5577/2/KESIMPULAN.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5577/3/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5577/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) Distribusi Spasial Hutan MangroveDi Kabupaten Pesisir Selatan. , (2) Karakteristik Hutan MangroveDi Kabupaten Pesisir Selatan. (3) Tingkat Kerusakan Hutan Mangrove Di Kabupaten Pesisir Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Dengan melakukan analisis pada citra landsat oli 8. Teknik analisa data yang di gunakan adalah persamaan untuk perhitungan persentase penutupan, kerapatan, persebaran dan tingkat kerusakan hutan mangrove serta pemetaan distribusi, karakteristik dan tingkat kerusakan hutan mangrove di kabupaten pesisir selatan menggunakan program ArcGis 10.4. Berdasarkan analisa citra satelit Landsat oli 8 dan analisa lapangan, diperoleh bahwa 1). Distribusi hutan mangrove di Kabupaten Pesisir Selatan terdapat di 10 nagari.Bahwasannya hutan mangrove yang terluas di kabupaten pesisir selatan yaitu di Kenagarian Cerocok Anau Ampang Pulai Kecamatan IV Koto Jurai Kabupaten Pesisir Selatan yaitu sebesar 115 ha (36,26 %), Dan luas hutan mangrove paling sedikit di kenagarian Painan Selatan Painan kabupaten pesisir selatan sebesar 2,88 ha(0,9%). 2). Karakteristik mangrove dapat dilihat dari dua kategori yaitu daerah bervegetasi dan daerah yang tak bervetasi. 3). Berdasarkan analisis peta citra satelit Landsat oli 8 kerusakan hutan mangrove terberat adalah di Kenagarian Cerocok Anau Ampang Pulai dan Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan dengan kerusakan 72,8 ha (22,81 %), dengan kelas kerusakan rusak berat. Dan daerah yang memiliki luas hutan rusak sedang di Kenagarian Mandeh yaitu 49,9 ha(15,63%), dan hutan mangrove tidak rusak yaitu di 2 daerah Amping Parak dan Sungai Nyalo Mudiak Aie dengan luas kerusakan 0,0.