Kepadatan Populasi Kepinding Tanah (Scotinophara coarctata F.) Pada Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Jorong Katimahar Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman

Main Author: Nola, Kartika
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5330/2/11010071%20NOLA%20KARTIKA.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5330/1/Abstrak.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5330/3/Kesimpulan.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5330/4/Daftar%20Pustaka.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5330/
Daftar Isi:
  • Salah satu hama yang merugikan tananaman padi adalah kepinding tanah (Scotinophara coarctata F.). Kepinding tanah makan pada pelepah daun, sehingga menyebabkan kekerdilan pada tanaman bahkan sering mematikan tanaman karena hewan ini memiliki kelenjar saliva sangat toksik. Kepinding tanah menyerang tanaman mulai fase anakan hingga dewasa. Jika serangga ini menyerang pada fase vegetatif akan menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan anakannya sedikit, sedangkan jika kepinding tanah menyerang ada fase generatif menyebabkan malai tidak berkembang sempurna dan biji kosong (bewarna putih). Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk melihat Kepadatan Populasi Kepinding Tanah (Scotinophara coarctata F.) Pada Tanaman Padi Di Jorong Katimahar Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman. Sehubungan dengan hal ini telah dilakukan penelitian tentang Kepadatan Populasi Kepinding Tanah (Scotinophara coarctata F.) pada November 2015. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode survey deskriptif dengan menggunakan perangkap rekat, pada dua lokasi berbeda yaitu stasiun I padi fase anakan dan stasiun II padi fase masak susu. Berdasarkan penelitan yang telah dilakukan didapatkan kepadatan populasi kepinding tanah pada stasiun I (fase anakan) 5,74 individu/rumpun dan pada stasiun II (fase masak susu) 5,14 individu/rumpun. Berdasarkan uji t yang telah dilakukan tidak terdapat perbedaan yang nyata antara stasiun I (fase anakan) dan stasiun II ( fase masak susu).