Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Di Kelas X IIS SMAN 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan

Main Author: Welda, Sasmita
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5324/1/14020030-WELDA%20SASMITA-SKRIPSI...pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5324/2/ABSTRAK.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5324/3/KESIMPULAN.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5324/4/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5324/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatar belakangi oleh guru mata pelajaran sejarah belum efesien dalam menggunakan model dalam proses belajar mengajar. Atas dasar masalah tersebut penelitian ini difokuskan pada Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Di Kelas X IIS SMAN 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Di Kelas X IIS SMAN 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Di Kelas X IIS SMAN 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Populasi adalah seluruh siswa kelas X IIS SMAN 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan semester genap tahun pelajaran 2017/2018 yang terdiri dari 6 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Cluster Sampling yaitu kelas X IIS 3 sebagai kelas eksperimen sedangkan kelas X IIS 1 sebagai kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam pembelajaran memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah SMAN 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil belajar adalah kelas eksperimen adalah 16,68 dengan standar deviasinya 2,644 dan rata-rata kelas kontrol adalah 15,93 dengan standar deviasinya 2,539. Hasil uji thitung adalah 2,42 dengan taraf nyata 0.05 diperoleh ttabel 1.67 maka thitung> ttabel yang berarti hipotesis diterima. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan penerapan penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning dapat digunakan sebagai alternatif yang perlu dicobakan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran sejarah dan peneliti lanjutan skripsi ini diharapkan dapat menjadi ide atau masukan untuk melaksanakan penelitian lanjutan bagi rekan-rekan atau mahasiswa lainnya.