Makna Nasi Sampek Dalam Upacara Perkawinan Pada Masyarakat Kampung Ampalu Nagari Ganting Mudiak Selatan Surantih Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan

Main Author: Nindi, Noriska
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5243/5/11070117%20NINDI%20NORISKA.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5243/2/Abstrak.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5243/3/Kesimpulan.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5243/4/Daftar%20Pustaka.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5243/
Daftar Isi:
  • Di Kampung Ampalu Nagari Gantiang Mudiak Selatan Surantih Kecamatan Sutera terdapat tradisi Nasi sampek dalam upacara perkawinan. Nasi sampek adalah beras putih yang dimasak dengan air kunyit sehing menjadi nasi kuning dan diberi ayam yang sudah dibakar, kemudian ayam yang sudah dibakar dibungkus dengan nasi kuning tersebut sehingga daging ayam tidak terlihat dari luar. Sehingga yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana proses pelaksanaan nasi sampek dalam upacara perkawinan pada masyarakat Kampung Ampalu Nagari Gantiang Mudiak Selatan Surantih Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan dan apa makna nasi sampek dalam upacara perkawinan pada masyarakat Kampung Ampalu Nagari Gantiang Mudiak Selatan Surantih Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah Menjelaskan proses pelaksanaan nasi sampek dalam upacara perkawinan pada masyarakat Kampung Ampalu Nagari Gantiang Mudiak Selatan Surantih Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Mendeskripsikan makna nasi sampek dalam upacara perkawinan pada masyarakat Kampung Ampalu Nagari Gantiang Mudiak Selatan Surantih Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fenomenologi (phenomenologgical sociology) yang dikemukakan oleh Alfred Schutz. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumen. Informan dalam penelitian ini sebanyak 15 orang yang merupakan penduduk asli Kampung Ampalu dan bertempat tinggal di Kampung Ampalu, dan tokoh-tokoh masyarakat seperti Kepala Kampung Ampalu, Datuak, Alim Ulama, dan Bundo Kanduang. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive sampling. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi nasi sampek memiliki makna yaitu: Secara keseluruhan dimaknai sebagai pedoman hidup dalam menjalani rumah tangga, nasi sampek pada umumnya dimaknai sebagai pedoman untuk mata pencarian atau sebagai pedoman dalam bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Makna bagian dari tubuh ayam (1) Tembolok ayam dimaknai sebagai perempuan atau laki-laki yang pandai menyimpan atau pandai menabung. (2) Sayap ayam dimaknai sebagai seseorang yang suka terbang kesana-kesini dalam mencari nafka hidup atau mencari uang tidak suka menetap disuatu tempat. (3) Kaki ayam dimaknai sebagai seseorang yang rajin dalam bekerja untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.