Fenomena Perilaku Menyimpang Dalam Proses Pembelajaran Pada Siswa SMA N 2 Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai
Main Author: | Merlina, Muko Muko |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5222/3/09070301%20MERLINA%20MUKO%20MUKO.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5222/1/Abstrak.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5222/2/Kesimpulan.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5222/4/Daftar%20Pustaka.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5222/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini di latar belakangi pada siswa SMA N 2 Sipora Utara yang berperilaku menyimpang dalam proses pembelajaran berlangsung maupun pada saat pergantian jam pelajaran sehingga tingkat kehadiran siswa pun jarang sekali mencapai 100% sampai jam pelajaran terakhir, Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan fenomena perilaku menyimpang yang terjadi dalam proses pembelajaran di SMA Negeri 2 Sipora Utara. Pendekatan dalam penelitian yaitu kualitatif, kualitatif yang dimaksud adalah melakukan kajian teoritis yang kokoh, serta membuat penjelasan tentang proses yang terjadi dalam proses pembelajaran berlangsung. Informan penelitian dengan menggunakan purposive sampling dengan jumlah informan 15 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara yaitu observasi, wawancara dan studi dokumen, sementara analisis data yang digunakan adalah analisis data interaktif oleh Miles Huberman, melalui empat langkah pengumpulan data, reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa fenomena perilaku menyimpang dalam proses pembelajaran pada siswa SMA N 2 Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai, diantaranya : 1) Keterlambatan siswa datang ke sekolah karena jarak antara rumah dengan sekolah jauh, menunggu transportasi (angkot), menunggu teman biar sama pergi ke sekolah. 2) Masalah kerapian, kerapian siswa di lihat dari segi cara berpakain sebagian anak sekolah, masalah sepatu yang berwarna hitam bukan warna-warni, masalah kerapian rambut, 3) Masalah ketidak hadiran siswa (membolos) di sebabkan karena pelajaran yang tidak ia sukai misalnya bahwa cara pengajaran guru tersebut hanya terpokus kepada siswa yang pintar tetapi siswa yang kurang menangkap pelajaran yang di berikan itu di acuhkan saja tidak terlalu di perhatikan (rasa ada pilih kasih antara siswa yang pintar dan siswa yang kurang). 4) Merokok di dekat sekolah karena pengaruh teman dan sudah menjadi suatu kebudayaan. 5) Tata karma.