Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan untuk melestarikan sastra sebagian lisan salah satunya adalah ungkapan larangan agar tidak hilang dalam kehidupan masyarakat dan masih dilestarikan dengan baik oleh masyarakat. khususnya pada masyarakat Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kategori, fungsi dan makna ungkapan larangan yang terdapat di Kenagarian Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Informan penelitian ini adalah tiga orang masyarakat asli nagari Koto Berapak yang dituakan dan mengetahui seluk beluk nagari tersebut. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara, rekam dan pencatatan data. Berdasarkan temuan dan pembahasan ditemukan empat puluh ungkapan larangan pada masyarakat Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian ini mendeskripsikan tentang kategori, fungsi dan makna yang ada dalam ungkapan larangan, dimana kategorinya difokuskan pada lingkaran hidup manusia dan kategori yang ditemukan terdiri atas: (1) empat ungkapan larangan mengenai masa lahir, satu ungkapan larangan mengenai masa bayi, dan dua ungkapan larangan mengenai masa kanak-kanak; (2) satu ungkapan larangan mengenai rumah dan dua puluh dua ungkapan larangan mengenai pekerjaan rumah tangga ; (3) dua ungkapan larangan mengenai perjalanan dan perhubungan; (4) tiga ungkapan larangan mengenai mata pencariandan hubungan sosial; (4) empat ungkapan larangan mengenai pernikahan. Fungsi yang ditemukan pada penelitian ini terdiri atas: (1)sebagai penebal emosi keagamaan sebanyak tujuh data; (2) sebagai alat pendidikan anak atau remaja sebanyak sembilan belas data; (3) sebagai penjelasan yang dapat diterima akal suatu folk terhadap gejala alam sebanyak empat belas data. Makna yang ditemukan pada ungkapan larangan ini adalah makna kias karena pada ungkapan larangan ini makna yang di temukan bukan makna yang sebenarnya.