Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatar belakangi oleh persepsi peserta didik terhadap guru bimbingan dan konseling bahwa guru bimbingan dan konseling adalah polisi sekolah yang bertugas menjaga dan mempertahankan tata tertib, disiplin dan keamanan sekolah. Persepsi peserta didik tersebut ditemukan faktanya dimana guru bimbingan dan konseling yang bukan dari Sarjana Strata Satu Pendidikan Bimbingan dan Konseling namun ditempatkan sebagai seorang guru bimbingan dan konseling. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas XI IPA dan IPS di SMA Tamansiswa Padang dan sampelnya 60 orang total sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan semua peserta didik. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan primer berupa pengamatan, biodata dan peserta didik di kelas XI IPA dana IPS di SMA Tamansiswa Padang. Data yang diperoleh dianalisi dengan menggunakan persentase untuk mengumpulkan aspek yang diteliti karena datanya merupakan kumpulan melalui angket yang diolah dengan mengunakan bantuan software IBM Statistical Package for the Social Sciences version 20 for windows (IBM SPSS Versi 20.0). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) persepsi peserta didik terhadap guru bimbingan dan konseling dilihat dari kompetensi (pedagogik, kepribadian, sosial, profesional) guru bimbingan dan konseling tergolong baik. (2) persepsi peserta didik terhadap guru bimbingan dan konseling dilihat dari pelaksanaan layanan (orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten dan konseling perorangan) bimbingan dan konseling tergolong baik. (3) persepsi peserta didik terhadap guru bimbingan dan konseling dilihat dari asas (kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan) bimbingan dan konseling tergolong sangat baik. Penulis menyarankan kepada SMA Tamansiswa Padang untuk meningkatkan secara umum kompetensi, pelaksanaan layanan dan asas bimbingan dan konseling sebagai sub variabel untuk menunjang kemajuan SMA Tamansiswa Padang.