Pengaruh Pendapatan Orang Tua, Lingkungan Teman Sebaya, Kompetensi Komunikasi dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Di SMA Negeri 16 Padang
Main Author: | Juli, Yustina |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/4658/4/12090162%20-%20JULI%20YUSTINA%20%28SKRIPSI%29.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/4658/1/Abstrak.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/4658/2/Kesimpulan.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/4658/3/Daftar%20Pustaka.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/4658/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) pendapatan orang tua terhadap motivasi belajar, 2) pengaruh lingkungan teman sebaya terhadap motivasi belajar, 3) pengaruh kompetensi komunikasi terhadap motivasi belajar, 4) pengaruh fasilitas belajar terhadap motivasi belajar 5) pengaruh pendapatan orang tua, lingkungan teman sebaya, kompetensi komunikais dan fasilitas belajar secara bersama-sama mempengaruhi motivasi belajar. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Juli2016. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif asosiatif. Populasi penelitian ini adalahseluruh siswa kelas X di SMA Negeri 16 Padang dijadikan sampel dalam penelitian sebanyak 167 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dan analisis induktif, dengan bantuan program SPSS versi 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama pendapatan orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 1,972. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 2,448 > ttabel sebesar 1,97. Artinya apabila pendapatan orang tua meningkat sebesar 1%, maka motivasi belajar akan meningkat sebesar 1,972 dalam setiap satuannya. Kedua lingkungan teman sebaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,207. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 2,373 > ttabel 1,97. Artinya, apabila lingkungan teman sebaya meningkat sebesar 1%, maka motivasi belajar akan meningkat sebesar 0,207 dalam setiap satuannya. Ketiga kompetensi komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,247. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung, 2,395 > ttabel sebesar 1,97. Artinya, apabila kompetensi komunikasi meningkat sebesar 1%, maka motivasi belajar akan meningkat sebesar 0,247 dalam setiap satuannya. Keempat fasilitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 1,106. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 7,213 > ttabel sebesar 1,97. Artinya apabila fasilitas belajar meningkat sebesar 1%, maka motivasi belajar akan meningkat sebesar 1,106 dalam setiap satuannya. Kelima pendapatan orang tua, lingkungan teman sebaya, kompetensi komunikais dan fasilitas belajar secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar. Dimana diperoleh nilai Fhitung 102,426 > Ftabel 2,43 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < = 0,05. Hal ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa diupayakan dengan meningkatkan pendapatan orang tua, lingkungan teman sebaya, kompetensi komunikasi dan fasilitas belajar. Motivasi belajar akan meningkat apabila