Daftar Isi:
  • Yang melantarbelakangi wanita tuna susila terhadap pembinaan untuk merubah cara gaya hidup dan merubah prilakunya menjadi lebih baik, maka wanita tuna susila ini di bina selama dia bisa merubahnya dan tidak akan mengulangi pekerjaannya setelah keluar dari panti ini. Mereka bisa mengkembangkan ilmu-ilmu yang telah di berikan selama berada di panti untuk kehidupann sehari-hari, dan kembali kejalan yang benar. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fenomenologi (fenomenological Sociology), yang dikemukakan oleh Alfred Schutz yang menyatakan tindakan manusia menjadi suatu hubungan sosial bila manusia memberi arti atau makna tertentu terhadap tindakannya itu sebagai sesuatu yang penuh arti. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif untuk mengembangkan permasalahan yang akanditeliti, pengambilan informan menggunakan mekanisme disengaja (purposive). Dalam pengumpulan data menggunakan data primer yang diperoleh melalui observasi dan wawancara mendalam sedang data skunder melalui studi dokumen.Unit analisis data adalah individu dan analisis data terdiri dari tahap pengumpulan data, reduksi data danpenyajian data, danpenarikankesimpulan. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa persepsi wanita tuna susila terhadap pembinaan yang dilaksanakan di panti rehabilitasi andam dewi solok. Proses rehabilitasi yang di dapatkan oleh eks WTS selama berada di PSKW Andam Dewi Solok, telah membuat eks WTS meninggalkan pekerjaannya sebagai WTS dan kemudian WTS bisa melanjutkan kehidupan menjadi lebih baik dan jawabanya rata-rata memuaskan, sehinnga para eks WTS mendapatkan pengetahuan yang sangat pesat, yang berupa pengetahuan keterampilan dan pengetahuan ilmu agama.