Pengaruh Pemberian Insentif, Kedisiplinan Dan Motivasi Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor Bupati Pesisir Selatan
Main Author: | Rifo, Gusriandi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/4501/2/11090163_RIFO%20GUSRIANDI%20%28SKRIPSI%29.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/4501/1/Abstrak.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/4501/3/Kesimpulan.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/4501/4/Daftar%20Pustaka.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/4501/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertama pengaruh insentif terhadap kinerja pegawai; kedua pengaruh kedisiplinan terhadap kinerja pegawai; ketiga Pengaruh motivasi pegawai terhadap kinerja pegawai. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pegawai di Kantor Bupati Pesisir Selatan. Sampel penelitian menggunakan teknik propotional random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang pegawai. Instrumen yang digunakan untuk penelitian berupa angket tertutup. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Jalur (Path Analysis). Hasil analisa data menunjukkan bahwa pertama insentif diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,412. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 6,281 > dan tTabel 0,05 (1,984), berarti Ha diterima dan H0 ditolak, dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara insentif terhadap kinerja pegawai. Sedangkan pengaruh langsung insentif terhadap kinerja pegawai sebesar 0,170, dan pengaruh tidak langsung insentif terhadap kinerja pegawai melalui motivasi pegawai sebesar 0,071; kedua kedisiplinan diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,276. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 7,257 > dan tTabel 0,05 (1,984), berarti Ha diterima dan H0 ditolak, dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kedisiplinan terhadap kinerja pegawai. Sedangkan pengaruh langsung kedisiplinan terhadap kinerja pegawai sebesar 0,154, dan pengaruh tidak langsung kedisiplinan terhadap kinerja pegawai melalui motivasi pegawai sebesar 0,049; ketiga motivasi pegawai diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,276. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 3,192 > dan tTabel 0,05 (1,984), berarti Ha diterima dan H0 ditolak, dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi pegawai terhadap kinerja pegawai. Sedangkan pengaruh langsung motivasi pegawai terhadap kinerja pegawai sebesar 0,076. Sedangkan nilai R square sebesar 0,894, artinya sebesar 89,40% perubahan pada variabel dependen (kinerja pegawai) dapat dijelaskan atau disumbangkan oleh variabel independen (insentif, kedisiplinan, dan motivasi pegawai), sedangkan sisanya sebesar 9,60% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk kedalam penelitian ini. Maka dari itu penulis menyarankan kepada pemerintah agar dapat melengkapi fasilitas yang dibutuhkan oleh pegawai untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan, seperti komputer, ruangan kerja, dan lain sebagainya karena hal tersebut akan dapat mempengaruhi terhadap kinerja pegawai untuk kedepannya.