Stratifikasi Sosial pada Masyarakat Nelayan (Studi Kasus: Di RT 05 Anak Air Kelurahan Koto Jaya Kecamatan Kota Mukomuko Kabupaten Mukomuko)
Main Author: | Iswardiman, Iswardiman |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/4307/1/12070106%20ISWARDIMAN.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/4307/2/Abstrak.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/4307/3/Kesimpulan.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/4307/4/Daftar%20Pustaka.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/4307/ |
Daftar Isi:
- Setiap tertib warga masyarakat tergolong dalam kelas-kelas tertentu perwujudanya ada kelas atas dan kelas bawah. Hal demikian terjadi karena adanya interaksi antara anggota masyarakat serta adanya sesuatu yang dianggap berharga. Latar belakang penelitian ini yaitu adanya anggota masyarakat yang bekerja sebagai Anak pukek yang tidak memiliki alat penangkapan ikan dan mengoperasionalkan alat penangkapan ikan orang lain juga dihormati dan dihargai. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana stratifikasi sosial pada masyarakat nelayan. Tujuan untuk mendeskripsikan stratifikasi sosial pada masyarakat nelayan di RT 05 Anak Air Kelurahan Koto Jaya Kecamatan Kota Mukomuko Kabupaten Mukomuko. Teori yang digunakan yaitu teori stratifikasi sosial yang dikembangkan oleh Karl Marx dan Max Weber. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif tipe deskriptif. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan cara Purposive sampling dengan jumlah informan 12 orang. Metode pengumpulan data menggunakan observasi Non-Partisipan, wawancara mendalam dan studi dokumen. Kemudian yang menjadi unit analisinya adalah kelompok. Analisis data menggunakan model interaktif dikembangkan oleh Milles dan Huberman. Hasil penelitian ini yaitu stratifikasi sosial pada masyarakat nelayan menurut teori Karl Marx berdasarkan kepemilikan: kelas atas ditempati 1) Induk semang karena mempunyai alat penangkapan ikan lebih dari satu, memiliki tenaga kerja (anak pukek), penghasilan Rp. 250.000-300.000, memiliki tanah dan rumah permanen. Kelas bawah 2) Anak pukek tidak mempunyai alat penangkapan ikan, mengoperasionalkan alat penangkapan ikan orang lain, penghasilan Rp 20.000- 50.000 rumah papan, tidak memiliki tanah, serta mengontrak rumah orang lain. Sedangkan menurut Max Weber Kelompok status ditempati anggota masyarakat yang mempunyai kekuasaan ketua RT, ketua pemuda. Berdasarkan prestise yaitu pawang dianggap oleh masyarakat memiliki pengalaman tentang kegiatan melaut(termasuk ke dalam kelas menengah). Kata kunci: Stratifikasi Sosial, Nelayan