Penyebab Ketidaklancaran Program BP SPAMS (Badan Pengelola Penyediaan Air Minum dan Sanitasi) di Jorong Ampang Kuranji Nagari Silago Kecamatan IX Koto Kabupaten Dharmasraya
Main Author: | Wiki Marliza Nanda, Wiki |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/4023/1/11070030%20WIKI%20MARLIZA%20NANDA.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/4023/2/Abstrak.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/4023/3/Kesimpulan.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/4023/4/Daftar%20Pustaka.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/4023/ |
Daftar Isi:
- BP SPAMS PAMSIMAS merupakan program penyedian air minum dan sarana sanitasi berbasis masyarakat, yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah warga masyarakat kurang terlayani termasuk masyarakat berpendapatan rendah di wilayah pedesaan dan peri-urban yang dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi yang berkelanjutan, PAMSIMAS BP SPAMS juga meningkatkan penerapan nilai perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka pencapaian target MDGs (sektor air minum dan sanitasi) melalui pangarusutamaan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat. Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan faktor penyebab ketidaklancaran program BP SPAMS di Jorong Ampang Kuranji Nagari Silago Kecamatan IX Koto Kabupaten Dharmasraya. Teori yang digunakan adalah teori fungsionalisme struktural oleh Robert K Merton yaitu tentang aspek fungsi dan disfungsi. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan tipe deskriptif. Informan penelitian adalah konsultan teknik, pengelola BP SPAMS, dan masyarakat Jorong Ampang Kuranji Nagari Silago Kecamtan IX Koto Kabupaten Dharmasraya, berjumlah 20 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor penyebab ketidaklancaran program pembangunan oleh BP SPAMS, 1) faktor internal, sosialisasi yang tidak merata kepada seluruh lapisan masyarakat. Pelaksanaan yang tidak berjalan dengan lancar, Pemeliharan dan keberlanjutan yang tidak ada. 2) Faktor eksternal, kebiasaan masyarakat yang selalu melakukan aktifitas di sungai berupa mandi, mencuci, mangambil air minum, buang air besar (BAB), dan buang sampah juga dilakukan di sungai. Perilaku menggunakan air bersih, kesadaran yang dimilik oleh msayarakat jorong ampang kuranji dalam menggunakan air bersih tergolong masih rendah, karena segala aktifitas masyarakat selalu dilakukan di sungai. Dan pembiayaan, masyarakat keberatan dengan pungutan biaya yang dilakukan setiap bulan.