Persepsi Masyarakat Nelayan Terhadap Pendidikan Formal Anak (Studi Kasus: Nelayan Yang Memiliki Anak Putus Sekolah Di Nagari Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat)

Main Author: Mizhardi, Mizhardi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/4001/3/11070058%20MIZHARDI.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/4001/4/Abstrak.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/4001/5/Kesimpulan.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/4001/6/Daftar%20Pustaka.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/4001/
Daftar Isi:
  • pendidikan di Sumatera Barat berkurang khususnya terhadap anak putus sekolah namun hal tersebut belum teraplikasi dengan baik sebab angka anak putus sekolah masih tinggi meskipun tingkat pendidikan SD, SLTP, dan SLTA lebih tinggi dibandingkan anak putus sekolah, anak putus sekolah di Sumatatra Barat yaitu Kabupaten Pasaman Barat sebesar 15,43% persentase tingkat pendidikan di Sumatera Barat pada tujuh kabupaten. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana persepsi masyarakat nelayan terhadap pendidikan formal anak di Kenagarian Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat. Tujuan penelitian ini adalah Mendeskripsikan persepsi masyarakat nelayan terhadap pendidikan anak-anaknya. Teori tentang interaksional sombolik adalah mengembangkan teori tentang makna sosial dari suatu interaksi melalui perantaraan simbo-simbol. Demikian juga halnya persepsi orang tua dipengaruhi oleh faktor luar seperti institusi pendidikan formal itu sendiri, penelitian ini menganut metode kualitatif diskriptif, Teknik pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive sampling dengan jumlah informan sebanyak 20 orang masyarakat nelayan dan ada 7 anak nelayan yang putus sekolah. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa masyarakat nelayan terhadap pendidikan formal anak: Gambaran umum anak putus sekolah di nagari air bangis. Masyarakat yang anaknya putus sekolah kehidupannya sebangai nelayan damana keseharian mereka menghabisi waktu untuk bekerja demi membutuhkan fasilitas dan kehidupan sehari-hari. penyebab anak putus sekolah yaitu: Faktor ekonomi, faktor lingkungan dan faktor ekonomi. terjadinya mobilitas sosial vertikal yang terdapat didalam masyarakat serta adanya perubahan seperti bayaknya anak nelayan yang putus sekolah dantingginya angka pegangguran dalam Nagari Air Bangis. Persepsi masyarakat nelayan terhadap pendidikan anaK. Orang tua yang anaknya putus sekolah harus memberikan hasil pengetahuan, sikap dan prilaku terhadap pendidikan anak yang putus sekolah yang ada di Kenegarian Air Bangis.