Dampak Abrasi Pantai terhadap Kehidupan Nelayan di Desa Teramang Jaya Kecamatan Teramang Jaya Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu

Main Author: Masyanto, Masyanto
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/396/1/13030109%20MASYANTO%20%20ok%20plip.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/396/2/Abstrak.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/396/3/Kesimpulan.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/396/4/Daftar%20Pustaka.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/396/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis data tentang dampak abrasi pantai terhadap mata pencaharian nelayan, pendapatan nelayan dan tempat tinggal nelayan di Desa Teramang Jaya Kecamatan Teramang Jaya Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu. Jenis penelitian adalah deskriptif menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah masyarakat keseluruhan yang masih menetap dan terdanpak abrasi sebanyak 460 orang. Sampel penelitian diambil dengan teknik proporsional random sampling dengan proporsi 20% sehingga sampel berjumlah 92 orang. Analisa yang digunakan adalah statistik Deskriptif dengan memakai formula Persentase. Hasil penelitian ditemukan bahwa: 1) Dampak abrasi pantai terhadap mata pencaharian nelayan adalah berubahnya mata pencaharian, banyak masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan setelah abrasi, banyak masyarakat yang menjadi pedagang. Status pekerjaan setelah terjadinya abrasi terbanyak adalah buruh/karyawan, jam bekerja rata-rata perhari 6-7 jam, masyarakat hanya kadang-kadang memiliki pekerjaan sampingan, pekerjaan sampingan di lakukan di sekitar rumah, 2) Dampak abrasi pantai terhadap pendapatan, pendapatan/bulan dalam 1 tahun terakhir rata > Rp 1.000,000 – Rp 2.000,000, pengeluaran/bulan rata-rata < Rp 1.500,000, penggunaan pengeluaran untuk pangan dan sandang, pemenuhan kebutuhan dari pendapatan umumya pangan dan sandang. Tanggungan dalam keluarga rata-rata 3 orang, tanggungan selain keluarga umumnya tidak ada, pekerjaan sampingan setelah terjadinya abrasi kebanyakan buruh, pekerjaan tersebut dilakukan di rumah, pendapatan/hari dari pekerjaan sampingan > Rp 75.000 – Rp 100,000/hari dan 3) Dampak abrasi pantai terhadap tempat tinggal, jarak rumah dengan bibir pantai rata-rata 20 – 30 m, jarak rumah setelah abrasi pantai menjadi 5- 10 m, dan jarak rumah dengan pantai saat ini < 25 m. Kondisi rumah sebelum abrasi adalah rumah kayu, dinding kayu, lantai kayu, sumber air bersih dari sumur, status rumah milik sendiri, kondisi tanah tempat tinggal di tempat datar dan tempat pindah setelah abrasi adalah bertahan di rumah.