Tantangan Profesionalisme Guru Pada Pembelajaran Matematika Melalui 4C’s Ditinjau Dari Perspektif Sosiologi

Main Authors: Zusmelia, Zusmelia, Irwan, Irwan, Ramadoni, Ramadoni, Rani, Valicia anggela
Format: Article PeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: Prodi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat , 2017
Subjects:
Online Access: http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/3221/1/Zusmelia.pdf
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/3221/
Daftar Isi:
  • Pembelajaran yang berhasil adalah pembelajaran yang mampu menghasilkan lulusan yang yang memiliki kemampuan tidak hanya dari segi hard skills tetapi juga kemampuan soft skills yang semua ini akan menjadi modal dasar bagi seorang individu - sebagai makhluk sosial untuk meraih sukses dalam dunia kerja, begitu juga halnya dalam pembelajaran matematika. Fokus studi ini adalah untuk mengkaji tentang persepsi peserta didik terhadap pembelajaran matematika terutama dilihat dari materi pembelajaran dan dari guru sebagai individu yang diamanah secara profesional untuk melakukan “transfer of value” dan “transfer of knowledge” kepada peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan multi metode. Penelitian ini memposisikan diri pada paradigma konstruktivis yang dianggap mampu untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang subjek kajian. Hasil penelitian menunjukan bahwa di tingkat satuan pendidikan SMP hanya11,13% peserta didik yang menjadikan guru matematika sebagai guru idola/favorit, dan 15,60% peserta didik yang menyenangi mata pelajaran matematika. Untuk tingkat SMA, 20,54% peserta didik yang menyenangi guru matematika, dan 17,46% yang menyenangi mata pelajaran matematika. Bahkan peserta didik yang menyenangi mata pelajaran matematika dengan nilai pelajaran matematika yang tinggi itu terbentuk dan mereka dapatkan dari tempat les dan dengan belajar kelompok. Artinya, capaian pembelajaran matematika jika dilihat dari segi soft skills atau dengan harapan seseorang dengan nilai matematika yang bagus akan mampu melahirkan dan mengembangkan keterampilan yang disebut dengan 4C’s (Critical thinking, Creative thinking, Collaboration, dan Communication skills) sebagai perwujudan dari tuntutan sikap dan tata nilai yang diharapkan masih jauh/ masih belum sepenuhnya dapat diwujudkan oleh guru/ pendidik matematika. Jika ditarik ke tingkat abstraksi yang paling tinggi, dalam pandangan teori interaksionisme symbolic, guru masih lemah dari segi simbol-simbol yang dipantulkan dalam kesehariannya, baik dari segi simbol verbal maupun dari segi simbol non verbal, secara intra maupun interpersonal. Sehingga ini sangat mempengaruhi persepsi peserta didik terhadap guru. Pada gilirannya mempengaruhi mereka dalam menekuni pelajaran matematika itu sendiri. Ini tentu harus menjadi perhatian yang serius bagi kita sebagai pendidik ke depannya, jika kita mau pelajaran matematika menjadi pelajaran yang memiliki makna yang “berbeda”. Kata Kunci: Pembelajaran matematika, 4C’s, dan Perspektif sosiologi