Students’ Error On Reported Speech at STKIP PGRI West Sumatera
Main Author: | Primananda, Primananda |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/3185/1/Abstrak.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/3185/2/Kesimpulan.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/3185/3/Daftar%20Pustaka.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/3185/4/11040110-PRIMA%20NANDA.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/3185/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe-tipe kesalahan mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat jurusan bahasa Inggris tahun ajaran 2014/2015 dalam membuat kalimat tidak langsung. Dalam penelitian ini, peneliti menganalisa tipe-tipe kesalahan berdasarkan teori dari Tavakoli (2012:118 Peneliti juga ingin mengetahui persentase kesalahan siswa. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Teknik sampel yang digunakan cluster sampling dengan responden kelas 14D. Instrumen penelitian ini adalah tes. Tes dilakukan di dua kelas untuk mengetahui jenis kesalahan pada kalimat tidak langsung. Kelas pertama di 14C dan kelas kedua 14D. Berdasarkan hasil tes, didapatkan para mahasiswa tahun 2014 jurusan bahasa Inggris membuat empat jenis kesalahan, yaitu addition, omission, misordering, dan misinformation. Mahasiswa yang membuat kesalahan dengan jenis addition karena para mahasiswa tidak dapat menulis kata kerja, kata keterangan dan infinitive. Para mahasiswa dalam menulis kata mereka menambahkan imbuhan atau kata permohonan seperti please. Lalu, mahasiswa yang membuat kesalahan dengan jenis omission karena para mahasiswa menghilangkan kata to dalam infinitive, menghilangkan kata keterangan, penghilangan subjek, penghilangan pronoun. Selanjutnya, mahasiswa yang membuat kesalahan dengan jenis misordering dikarenakan mahasiswa tidak dapat meletakkan kata sesuai dengan tempatnya atau juga kata tersebut tertukar tempatnya. Terakhir, para mahasiswa membuat kesalahan dengan jenis misinformation. Mahasiswa membuat kesalahan tersebut dikarenakan pertama mereka salah dalam mengganti tenses, kedua mahasiswa salah dalam menulis pronoun, ketiga mahasiswa salah dalam menulis to be dan modal auxiliary.