Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi karena masih banyak siswa yang melakukan kegiatan diskusi tidak memperhatikan kesantunan dalam bertutur yang tidak sesuai dengan prinsip kesantunan berbahasa.Tuturan yang dipakai terkadang berupa sindiran, ejekan, atau bantahan yang dapat menyinggung perasaan orang lain. Tuturan siswa dalam berdiskusi terkesan memaksa peserta diskusi untuk setuju dengan pendapatnya sehingga peserta diskusi menjadi tidak senang. Tujuan penelitian ini adalah pertama, mendeskripsikan penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa pada kegiatan berdiskusi siswa kelas VIII SMPN 1 Rao Kabupaten Pasaman. Kedua, mendeskripsikan pematuhan prinsip kesantunan berbahasa dalam kegiatan berdiskusi siswa kelas VIII SMPN 1 Rao Kabupaten Pasaman. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Data dan sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Rao Kabupaten Pasaman yang terdaftar pada tahun 2017-2018 dengan jumlah siswa 191 orang. Kelas yang dijadikan sebagai sampel penelitian adalah 2 kelas yaitu kelas VIII 2 dan VIII 3.Pemilihan kelas yang dijadikan sampel penelitian disesuaikan dengan kondisi ketika melakukan penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dasar yaitu teknik sadap. Analisis data dilakukan dengan metode padan dan agih Berdasarkan analisis data dan pembahasan diperoleh hasil: 1) Penyimpangan prinsip kesantunan pada kegiatan diskusi kelas siswa kelas VIII SMPN 1 Rao Kabupaten Pasaman yaitu (a) penyimpangan maksim kebijaksanaan, (b) maksim penghargaan, (c) maksim kedermawanan, (d) maksim kesederhanaan, (e) maksim permufaatan dan (f) maksim kesimpatian. Di antara maksim-maksim tersebut, maksim yang paling banyak disimpangkan adalah maksim penghargaan, kebijaksanaan dan maksim kedermawanan dan 2) Pematuhan prinsip kesantunan pada kegiatan diskusi kelas siswa kelas VIII SMPN 1 Rao Kabupaten Pasaman berupa pematuhan maksim yaitu (a) maksim kebijaksanaan, (b) maksim kedermawanan, (c) maksim permufakatan, (d) maksim kesimpatian, dan (e) maksim penghargaan. Dalam penelitian ini tidak ditemukan adnya pematuhan maksim kesederhanaan. Dari maksim-maksim di atas, maksim yang paling banyak dipatuhi adalah maksim kebijaksanaan. Oleh sebab itu, masih banyak siswa terutama siswa kelas VIII SMPN 1 Rao Kabupaten Pasaman yang belum memperhatikan kesantunan berbahasa ketika berbicara dengan orang lain.