Profil Interaksi Sosial Peserta Didik Tunarungu dalam Belajar di SMK N 4 Padang
Main Author: | Shendi, Resiva |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/3094/4/12060217%20SHENDI%20RESIVA.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/3094/1/Abstrak.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/3094/2/Kesimpulan.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/3094/3/Daftar%20Pustaka.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/3094/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya peserta didik tunarungu yang mengalami kesulitan dalam berinteraksi pada saat jam pelajaran dengan teman-temannya dan guru. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan: 1) Interaksi verbal peserta didik tunarungu dalam belajar, 2) Interaksi fisik peserta didik tunarungu dalam belajar, dan 3) Interaksi emosional peserta didik tunarungu dalam belajar. Penelitian yang dilakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Adapun yang menjadi informan penelitian adalah informan kunci sebanyak dua orang yaitu peserta didik tunarungu, dan Informan tambahan sebanyak dua orang orang yaitu: guru BK dan guru pendamping peserta didik tunarungu itu sendiri. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara. Analisis data berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: 1) Interaksi verbal, komunikasi lisan peserta didik tunarungu masih belum bisa berkomunikasi dengan baik karena kurangnya kepercayaan diri peserta didik tunarungu, 2) Interaksi fisik, bahasa tubuh peserta didik tunarungu kesulitan dalam menggunakan bahasa isyarat sehingga interaksinya menjadi kaku, 3) Interaksi emosional, peserta didik tunarungu mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran yang diberikan oleh guru karena lebih banyak menggunakan metode ceramah. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat direkomendasikan kepada guru BK dan guru pendamping agar mampu memahami peserta didik tunarungu dalam berinteraksi disetiap proses pembelajaran.