Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya masalah yang timbul pada keluarga yang menikah di usia muda dan mempengaruhi keharmonisan pasangan yang menikah di usia muda tersebut, seperti pertengkaran dan kurangnya waktu untuk bermain dengan teman sebaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) Keharmonisan pasangan yang menikah di usia muda dilihat dari aspek moril, (2) Keharmonisan pasangan yang menikah di usia muda dilihatdari aspek materil. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Adapun yang menjadi informan penelitian adalah 2 pasang pasangan yang menikah di usia muda sebagai informan kunci dan 4 orang informan tambahan di Jorong Sungai Keruh Kenagarian Talao Sungai Kunyit Kecamatan sangir Balai Janggo Kabupaten Solok Selatan. Data dikumpulkan menggunakan pedoman wawancara, dan teknik yang digunakan dalam pengolahan data melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menemukan bahwa: (1) Keharmonisan pasangan yang menikah di usia muda dilihat dari aspek moril: ketika terjadi pertengkaran, istri mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas dan nada bicara yang tinggi kepada suami. Selain itu dalam segi ibadah, tidak ada yang mengerjakan shalat. Kemudian mereka lebih cenderung untuk mempertahankan pendapat masingmasing. (2) Keharmonisan pasangan yang menikah di usia muda dilihat dari aspek materil: untuk memenuhi kebutuhan hidup, bekerja sebagai pekerja di kebun sawit, jika kebutuhan belum terpenuhi maka akan berhutang. Kemudian tidak menyediakan waktu khusus untuk keluarga. Selain itu sebagai orang tua belum memiliki rencana apapun untuk pendidikan anak mereka ke depan. Berdasarkan hasil penelitian ini direkomendasikan untuk pasangan yang menikah di usia muda, agar istri lebih menghormati suami dan kedua pasangan tersebut mendirikan shalat.