Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya peserta didik yang tidak berani bertanya apabila kurang mengerti tentang materi pelajaran, peserta didik yang berbuat curang dalam ujian dan ulangan, peserta didik yang kurang bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru, guru yang meninggalkan ruangan pada waktu ujian berlangsung sehingga banyak peserta didik yang berbuat curang saat ujian tersebut, guru yang merespon tidak baik terhadap peserta didik yang bertanya pada saat mereka tidak mengerti tentang suatu mata pelajaran, guru yang cepat marah pada peserta didik di saat melakukan kesalahan di dalam kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan 1) Kecerdasan emosional guru, 2) Kemandirian belajar peserta didik, 3) Hubungan kecerdasan emosional guru dengan kemandirian belajar peserta didik Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas VII, VIII, IX yang berjumlah 227 peserta didik. Pengambilan sampel menggunakan teknik Stratified Random Sampling sebanyak 60 peserta didik. Alat pengumpul data yang digunakan adalah angket. Teknik analisis data menggunakan rumus Pearson Product Moment dengan bantuan program Software IBM Statistical Package for the Social Sciences version 20 for windows (IBM SPSS Versi 20.0) Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa: 1) Kecerdasan emosional guru berada pada kategori sangat baik, 2) Kemandirian belajar peserta didik berada pada kategori sangat mandiri, 3) Terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan kemandirian belajar peserta didik dengan koefisien korelasi 0,513 interprestasi koefisien korelasi memilki tingkat hubungan yang kuat. Berdasarkan hasil penelitian, dapat direkomendasikan bahwa peserta didik diharapkan dapat membina hubungan kecerdasan emosional guru untuk meningkatkan kemandirian belajar peserta didik dengan cara mempersiapkan diri dalam belajar.