Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi oleh interaksi sosial yang terdapat dalam novel Padusi karya Ka’bati. Dalam novel ini diperlihatkan tentang bentuk-bentuk interaksi sosial, misalnya hubungan antara dua individu atau lebih dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk interaksi sosial yang terdapat dalam novel Padusi karya Ka’bati. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Data dalam penelitian ini adalah teks atau kutipan yang berupa dialog, monolog, dan tindakan bentuk interaksi sosial yang terdapat dalam novel Padusi karya Ka’bati. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Padusi karya Ka’bati. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, membaca dan memahami novel Padusi karya Ka’bati, menandai bentuk interaksi sosial dalam novel Padusi karya Ka’bati, menginventarisasi data, yaitu mencatat hal yang ditemukan mengenai bentuk interaksi sosial dalam novel Padusi karya Ka’bati, dan mengklasifikasikam data yang terdapat dalam novel Padusi karya Ka’bati, yaitu bentuk interaksi sosial. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, dalam penelitian ini ditemukanbeberapa hal terkait dengan interaksi sosial dalam novel Padusi karya Ka’bati ditemukan dua bentuk interaksi sosial yaitu; pertama bentuk asosiatif yaitu proses interaksi sosial yang mengandung nilai-nilai positif seperti kerjasama, akomodasi dan asimilasi. Kedua bentuk disosiatif yaitu proses interaksi sosial yang mengandung nilai-nilai negatif seperti persaingan, kontravensi, dan pertentangan atau pertikaian. Kerjasama digambarkan oleh tokoh ibu Dinar dan Dinar bekerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan rumah dan mencari uang, kemudian kerjasama antara tokoh Meurah dan Maimunah, antara tokoh ibu Taraju dengan Momtaz. Akomodasi digambarkan oleh tokoh Sahara, kakak laki-laki Sahara dan Bundo Sahara yang berusaha meredam pertentangan antara tokoh Sahara dan kakak laki-lakinya. Asimilasi digambarkan oleh orang Bangladesh yang memiliki kebudayaan yang sangat kental namun masih terbawa ke perantauan, dan kebudayaan tersebut diterima diperantauan. Persaingan digambarkan oleh kelompok etnis Cina dengan etnis tempatan, etnis Cina lebih gesit bekerja dibandingkan etnis tempatan. Kontravensi digambarkan oleh tokoh Sahara dengan kakak laki-lakinya yang menolak kemauan tokoh Sahara sebagai padusi Minang untuk mencari uang.Pertentangan atau pertikaian digambarkan olehtokoh Ibah dan Ciwel, tokoh Ibah menentang tokoh Ciwel untuk tidak terlalu berani kepada kaum laki-laki. Interaksi sosial yang ditemukan dalam novel Padusi karya Ka’bati merupakan interaksi sosial yang berhubungan dengan pola kehidupan atau kebudayaan bermasyarakat. i