Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatar belakangi oleh asumsi dasar karena mahasiswa angkatan 2014 pada kenyataannya sebagian dari mahasiswa masih ada yang belum menempatkan gaya berpakaiannya sesuai dengan aturan yang telah ada, dan peraturan yang telah ditetapkan oleh kampus STKIP PGRI yaitu salah satunya dilarang memakai masih pakaian baju kaos oblong, baju ketat, dan rok transparan bagi perempuan, kaos oblong, celana jeans, rambut panjang, dan aksesories lainnya bagi laki-laki. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan apa alasan mahasiswa melanggar aturan berpakaian di STKIP PGRI Sumatera Barat (Studi Kasus : Prodi Pendidikan sosiologi Angkatan 2014). Teori yang digunakan adalah teori tindakan sosial dari Max Weber, menurut Weber tindakan sosial yaitu merupakan suatu indakan individu yang memiliki arti atau makna (Meaning) subjektif bagi dirinya dan dikaitkan dengan orang lain. Pendekatan yang dipakai penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam. Metode pengumpulan data dilakukan dengan 3 cara: (1) observasi (nonpartisipant), (2) wawancara mendalam, dan (3) studi dokumen. Pemilihan informan snowball sampling yaitu informan-informan penelitian yang diperoleh dilapangan. Unit analisis yang digunakan adalah individu dengan analisis data Miles dan Huberman yang terdiri dari tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa mahasiswa tersebut melanggar dikarenakan (a) mengikuti trent atau mode, dimana mahasiswa melanggar hanya karena ingin terlihat mengikuti trend atau mode sehingga mereka dikatakan tidak ketinggalan zaman (kuno), (b) untuk penampilan menarik dan keren, mahasiwa merasa penampilan adalah yang pertama bagi mahasiswa saat ke kampus agar terlihat menarik dan keren sekalipun itu melanggar aturan mahasiswa tidak mempedulikannya, (c) nyaman dan percaya diri, kenyamanan dan percaya diri menjadi alasan bagi mahasiswa untuk melanggar aturan, karena dengan aturan berpakaian tersebut mahasiswa merasa tidak nyaman dan percaya diri. Dari segi berpenampilan menunjukan bahwa mereka mempunyai alasan,