Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi dengan masih adanya orang tua yang belum memberikan pola asuh dan mendidik anak hiperaktif dengan baik di Nagari Gunung Medan Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) Pola asuh orang tua yang otoriter terhadap anak hiperaktif, (2) Pola asuh orang tua yang permisif terhadap anak hiperaktif, (3) Pola asuh orang tua yang demokratis terhadap anak hiperaktif, (4) Pola asuh orang tua yang situasional terhadap anak hiperaktif. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah informan kunci yaitu 2 orang tua dari anak hiperaktif dan kemudian informan tambahannya adalah 2 orang yaitu nenek dan tante dari anak hiperaktif. Instrumen yang peneliti gunakan adalah wawancara, teknik yang digunakan dalam pengolahan data melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: (1) Pola asuh otoriter pada anak hiperaktif adalah masih adanya orang tua yang memaksakan keinginannya kepada anak dan orang tua yang selalu tegas kepada anak ketika anak melakukan kesalahan. (2) Pola asuh permisif yaitu adanya orang tua yang selalu membiarkan anak melakukan sesuka hatinya saja dan orang tua yang selalu memanjakan anak dengan mengikuti keinginan anak. (3) Pola asuh demokratis yaitu adanya orang tua yang selalu membantu anak dalam mengerjakan tugas sekolah anak yang diberikan oleh guru di skolah. (4) Pola asuh situasional yaitu adanya orang tua yang mengasuh anak dengan kurang baik di rumah. memberikan berbagai macam pola asuh kepada anak sesuai dengan situasi dan kondisinya. Berdasarkan hasil penelitian dapat direkomendasikan kepada orang tua yang memiliki anak hiperaktif, agar memberikan pola asuh yang baik dan cocok untuk anak hiperaktif.