-Kesulitan Guru IPS dalam Pelaksanaan Penilaian Autentik Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Sawahlunto
Main Author: | Wilda, Yulia Sari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1902/1/Abstrak.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1902/2/Kesimpulan.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1902/3/Daftar%20Pustaka.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1902/4/12020051%20WILDA%20YULIA%20SARI.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1902/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilatar belakangi oleh penerapan kurikulum 2013 yang mewajibkan sorang guru melakukan penilaian secara autentik. Tetapi guru IPS di SMP Negeri 2 Sawahlunto mengalami kesulitan-kesulitan dalam melakukan pelaksanaan penilaian autentik berdasarkan kurikulum 2013. Atas dasar masalah tersebut penelitian ini berfokus pada kesulitan-kesulitan guru IPS dalam pelaksanaan penilaian autentik berdasarkan kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Sawahlunto. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan kesulitan-kesulitan guru IPS dalam pelaksanaan penilaian autentik berdasarkan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Sawahlunto. 2) mendekripsikan solusi yang dilakukan guru IPS di SMP Negeri 2 Sawahlunto terhadap pelaksanaan penilaian autentik berdasarkan Kurikulum 2013. Jenis penelitian ini tergolong penelitian kualitatif. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Sawahlunto pada semester genap 2015/2016. Informan penelitian guru IPS, dan wakil kurikulum. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan proses pertama penggumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya kesulitan-kesulitan guru dalam pelaksanaan penilaian autentik berdasarkan kurikulum 2013. Berdasarkan temuan lapangan bahwa; 1) kesulitan-kesulitan Guru IPS itu terletak pada: a) kesulitan guru dalam pelaksanaan penilaian sikap, b) kesulitan guru dalam pelaksanaan penilaian pengetahuan, c) kesulitan guru dalam pelaksanaan penilaian keterampilan. 2) solusi yang dilakukan guru IPS di SMP Negeri 2 Sawahlunto terhadap pelaksanaan penilaian autentik. a) Keterbukaan guru dalam penilaian ,b) melengkapi format-format penilaian dan dibawa setiap akan PBM, c) membuat jurnal dan mengisi jurnal bagi siswa yang menonjol untuk mengatasi kesulitan dalam penilaian keterampilan dan penilaian sikap. d) melakukan konsultasi tentang masalah penilaian pada saat rapat guru. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan penilian autentik di SMP Negeri 2 Sawahlunto sudah berjalan dengan baik, walaupun ada beberapa kesulitan yang dialami oleh guru IPS.