Integrasi Antara Masyarakat Muslim Dan Non Muslim Di Desa Tuapejat Kecamatan Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai
Main Author: | Melsen, Forenta |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1762/1/Abstrak.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1762/2/Kesimpulan.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1762/3/Daftar%20Pustaka.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1762/4/11070057%20MELSEN%20FORENTA.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1762/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya hubungan yang baik antara masyarakat muslim dan non muslim di Desa Tuapejat. Hal ini terlihat dari menonjolnya pembauran, kerukunan serta kerjasama yang kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk integrasi antara masyarakat muslim dan non muslim di Desa Tuapejat Kecamatan Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Struktural Fungsional dari Talcott Parsons. Hal inilah yang dijelaskan dalam teori AGIL (adaptation, goal attainment, integration, laten pattern maintenance). Jenis penelitiaan ini adalah deskriptif kualitatif, informan penelitiannya diambil secara purposive sampling, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumen. Analisis data dalam penelitian menggunakan model interaktif Milles dan Huberman. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bentuk integrasi antara masyarakat muslim dan non muslim di Desa Tuapejat adalah pertama norma atau nilai yang berlaku di masyarakat Desa Tuapejat seperti; tidak boleh mencuri, tidak boleh menjelek-jelekkan agama lain. Kedua kerjasama di bidang ekonomi seperti; saling membutuhkan sandang pangan, barang dan jasa, maupun kebutuhan sehari-hari. Ketiga kerja sama di bidang sosial seperti; dalam organisasi, gotong royong, serta apabila ada masyarakat yang kena musibah. Keempat saling menghormati dan menghargai agama lain seperti; saat perayaan hari besar umat islam maupun kristen saling mengunjungi, kelima kerukunan antarumat beragama seperti; di saat ibadah baik itu masyarakat muslim dan non muslim para tokoh agama mengingatkan kepada masyarakat agar menciptakan kerukunan beragama.