Profil Kesulitan Anak Tunalaras dalam Menjalani Kehidupan Bermasyarakat di Kampung Duku Kenagarian Duku Benteng Kecamatan Koto XI Tarusan Kebupaten Pesisir Selatan
Main Author: | Fina Angraini, Silvia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1670/4/12060070%20FINA%20ANGRAINI%20SILVIA.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1670/1/Abstrak.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1670/2/Kesimpulan.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1670/3/Daftar%20Pustaka.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1670/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena yang peneliti temukan di lapangan dimana adanya anak tunalaras yang suka mengganggu teman, anak yang suka berkelahi, anak yang suka mencela, anak yang suka berkata-kata kasar pada adiknya sendiri, anak yang sangat pemalu, dan adanya anak yang merasa takut berlebihan sehingga anak menjadi mudah marah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil kesulitan anak tunalaras dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, dengan penelitian yaitu: 1) Profil kesulitan anak tunalaras dalam menjalani kehidupan bermasyarakat dilihat dari penyesuaian sosial, dan 2) Profil kesulitan anak tunalaras dilihat dari kelainan emosi. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Adapun yang menjadi informan penelitian adalah 3 orang informan kunci yaitu orang tua dari anak tunalaras dan 3 orang informan tambahan yaitu kakak atau masyarakat dari anak tunalaras. Instrumen yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara dan pedoman observasi. Analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa, 1) Profil kesulitan anak tunalaras dilihat dari penyesuaian sosial diketahui bahwa anak tunalaras kurang mampu berkomunikasi secara baik dengan orang disekitarnya, kurang mampu berfikir secara positif, dan kurang mampu memanfaatkan waktu kosong dengan baik. Selanjutnya, 2) Profil kesulitan anak tunalaras dilihat dari kelainan emosi ditemui bahwa anak tunalaras kurang mampu mengendalikan emosi dengan baik, memberikan alasan untuk menghindar dan selalu ingin membalas perlakuan yang diterimanya. Berdasarkan hasil penelitian dapat direkomendasikan bagi orang tua agar lebih memberiakan perhatian dan kasih sayang bagi anak agar tidak merasakan sendiri sehingga tidak melakukan hal yang merugikan diri maupun orang lain, selanjutnya bagi masyarakat agar mampu berfikir positif sehingga tidak terjadi kesalah pahaman selanjutnya anak mampu belajar dengan baik dan tidak menarik diri dari lingkungan.