Pengelolaan Tanaman Karet di Jorong Air Mancur Nagari Cubadak Kecamatan Dua Koto Kabupaten Pasaman
Main Author: | Destika, Yanti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1456/4/11030114%20DESTIKA%20YANTI.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1456/1/Abstrak.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1456/2/Kesimpulan.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1456/3/Daftar%20Pustaka.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1456/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data, mengolah, dan menganalisis data tentang Pengelolaan Tanaman Karet Di Jorong Air Mancur Nagari Cubadak Kecamatan Dua Koto Kabupaten Pasaman dilihat dari: 1) Pengetahuan, 2) Pendapatan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga pengelola tanaman karet di Jorong Air Mancur Nagari Cubadak Kecamatan Dua Koto kabupten Pasaman. Sampel responden diambil berdasarkan Total Sampling. Dengan jumlah responden 40 KK. Pengumpulan data penelitian menggunakan angket, analisa dengan memakai formula persentase. Hasil penelitian menjelaskan bahwa: (1) Pengetahuan Masyarakat dalam Pengelolaan Tanaman Karet di Jorong Air Mancur Nagari Cubadak Kecamatan Dua Koto Kabupaten Pasaman sudah bagus dilihat dari pemeliharaannya, masyarakat membersihkan tanaman karet jika tanaman karet sudah ditumbuhi rumput atau semak belukar yang menjawab 40 responden (100%), dari segi penyadapan masyarakat menyadap tanaman karet 3-4 kali dalam satu minggu yang menjawab 25 responden (62,5%), (2) Pendapatan Masyarakat dalam Pengelolaan Tanaman Karet di Jorong Air Mancur tergolong rendah kurang dari Rp 1.000.000 yang menjawab 18 responden dengan persentase (45%). Jadi Pengetahuan Masyarakat di Jorong Air Mancur dalam pengelolaan tanaman karet sudah bagus baik itu dari segi pemeliharaan dan penyadapannya, sedangkan dari segi pendapatannya yang di dapat masyarakat pengelola tanaman karet tergolong rendah dimana pendapatannya kurang dari Rp 1.000.000 perbulan.