Daftar Isi:
  • Tanaman senduduk merupakan salah satu tumbuhan yang sering dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Tanaman ini berkhasiat sebagai obat penurun panas, penghilang rasa sakit, mengatasi diare, sariawan dan cacar. Selain itu rebusan daun senduduk juga sering digunakan sebagai obat kumur untuk mengatasi sakit gigi. Kerusakan pada gigi ini disebabkan oleh beberapa bakteri salah satunya yaitu bakteri Streptococcus mutans. Pertumbuhan S. mutans harus dihambat agar tidak menjadi patogen dengan pemberian bahan antibakteri. Penggunaan daun senduduk sebagai obat sakit gigi dipandang lebih efektif tapi belum ada data yang jelas terkait kemampuan ekstrak daun senduduk dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. mutans. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun senduduk (Melastoma malabathricum L.) terhadap pertumbuhan bakteri S. mutans. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2017 di Laboratorium Universitas Negeri Padang. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 6 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan pada penelitian ini menggunakan ekstrak daun senduduk dengan beberapa konsentrasi yang berbeda sedangkan kontrol positif menggunakan Listerin. Data diolah dengan Analysis Of Varians (ANOVA) kemudian dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ektrak daun senduduk memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. mutans dengan rata-rata diameter pada konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20%, 25% adalah 8,81 mm, 9,48 mm, 9,03 mm, 10,26 mm, 9,5 mm dan kontrol positif listerin10,4 mm dengan konsentrasi yang paling efektif terdapat pada konsentrasi 20%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan daun senduduk merupakan salah satu bahan alternatif yang bisa digunakan dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. mutans dengan konsentrasi yang paling efektif adalah 20 %.